Monday, May 31, 2021

STRUKTUR SOSIAL

Pengertian Struktur Sosial

Menurut Abdul Syani : sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yangmerupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok, seperti kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang.

Unsur-Unsur Struktur Sosial

·         Adanya perasaan solidaritas dari anggota-anggota masyarakat.

·         Adanya tujuan dan cita-cita yang sama dari warga masyarakat.

·         Adanya tingkatan sistem sosial yang ditentukan oleh status dan peranan anggota masyarakat.

Fungsi Struktur Sosial

·         Pengawas sosial : penekan pelanggaran terhadap norma, nilai, dan peraturan kelompok.

·         Dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial kelompok.

Pengertian Norma sosial

Menurut Soerjono Soekanto : aturan yang berlaku di dalam masyarakat yang disertai dengan sanksi bagi individu atau kelompok bila melanggar aturan tersebut.

Tingkatan Norma Sosial

·         Cara (Usage) : Cara menunjuk pada suatu bentuk perbuatan.

·         Kebiasaan (Folkways) : perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama karena banyak orang menyukai perbuatan tersebut.

·         Tata kelakuan (Mores) : kebiasaan yang diterima sebagai norma-norma pengatur berarti telah meningkat menjadi tata kelakuan.

·         Adat-Istiadat (Custom) : tata kelakuan yang kekal dan menyatu dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat kekuatan mengikatnya menjadi adat istiadat.

Fungsi Norma Sosial

·         Pedoman hidup yang berlaku untuk semua warga masyarakat.

·         Mengikat setiap anggota masyarakat sehingga berakibat memberikan sanksi terhadap anggota masyarakat yang melanggarnya.

Pengertian Lembaga Sosial

Proses-proses yang tersusun untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu, misalnya agama bukan sekelompok orang, tetapi suatu sistem gagasan, kepercayaan, praktik, dan hubungan.

Syarat Lembaga Sosial

·         Norma tersebut menjiwai seluruh anggota masyarakat.

·         Diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat tanpa ada halangan yang berarti.

·         Norma tersebut harus mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.

Fungsi Lembaga Sosial

·         Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.

·         Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.

  • Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.

Pengertian Kelompok Sosial

sekumpulan individu yang saling bekerja sama, berinteraksi dan berhubungan timbal balik .

Ciri-Ciri Utama Kelompok Sosial

·         Terdapat dorongan atau motif yang sama pada individu-individu yang menyebabakan terjadinya interaksi.

·         Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-indvidu.

Pengertian Lapisan Sosial

pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial

·         Ukuran kekayaan.

·         Ukuran kekuasaan dan wewenang.

·         Ukuran kehormatan.

·         Ukuran ilmu pengetahuan.

Jenis Terjadinya Pelapisan Sosial

·         Terjadi dengan sendirinya : berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.

·         Terjadi secara disengaja : memiliki tujuan khusus karena dibuat dengan unsur kesengajaan.

Thursday, May 27, 2021

REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA

 REVOLUSI HIJAU

Revolusi Hijau merupakan bagian dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem pertanian pada abad sekarang ini. Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern.  Lahirnya Revolusi Hijau melalui proses panjang dan akhirnya meluas ke wilayah Asia dan Afrika. Revolusi Hijau mulai mendapat perhatian setelah Thomas Robert Malthus (1766–1834) mulai melakukan penelitian dan memaparkan hasilnya. Malthus menyatakan bahwa kemiskinan adalah masalah yang tidak bisa dihindari oleh manusia.  Di Meksiko pada tahun 1944 didirikan sebuah pusat penelitian benih jagung dan gandum. Pusat penelitian ini mendapat bimbingan langsung dari Rockefeller Foundation. Hanya dalam beberapa tahun, para peneliti di lembaga tersebut berhasil menemukan beberapa varietas baru yang hasilnya jauh di atas rata-rata hasil varietas lokal Meksiko. Diilhami oleh kesuksesan hasil penelitian di Meksiko, pada tahun 1962 Rockefeller Foundation bekerja sama dengan Ford Foundation mendirikan sebuah badan penelitian untuk tanaman padi di Filipina. Badan penelitian ini dinamakan International Rice Research Institute (IRRI) yang bertempat di Los Banos, Filipina. Pusat penelitian initernyata juga menghasilkan suatu varietas padi baru yang hasilnya jauh melebihi rata-rata hasil varietas lokal di Asia. Varietas baru tersebut merupakan hasil persilangan genetik antara varietas padi kerdil dari Taiwan yang bernama Dee Geowoogen dan varietas padi jangkung dari Indonesia yang bernama Peta.

Hasil dari persilangan tersebut diberi nama IR 8-288-3 atau biasa dikenal dengan IR-8 dan di Indonesia dikenal dengan sebutan padi PB-8. Setelah penemuan padi PB- 8, disusul oleh penemuan varietasvarietas baru yang lain. Jenis-jenis bibit dari IRRI ini di Indonesia disebut Padi Unggul Baru (PUB). Pada tahun 1966, IR-8 mulai disebarkan ke Asia diikuti oleh penyebaran IR-5 pada tahun 1967. Pada tahun 1968 di India, Pakistan, Sri Lanka, Filipina, Malaysia, Taiwan, Vietnam, dan Indonesia telah dilaksanakan penanaman padi jenis IR atau PUB secara luas di masyarakat. Pada tahun 1976 areal sawah di Asia yang ditanami PUB sudah mencapai 24 juta hektar. Revolusi Hijau adalah proses keberhasilan para teknologi pertanian dalam melakukan persilangan (breeding) antarjenis tanaman tertentu sehingga menghasilkan jenis tanaman unggul untuk meningkatkan produksi bahan pangan. Jenis tanaman unggul itu mempunyai ciri berumur pendek, memberikan hasil produksi berlipat ganda (dibandingkan dengan jenis tradisional) dan mudah beradaptasi dengan lingkungan apapun, asal memenuhi syarat, antara lain:

tersedia cukup air.

pemupukan teratur.

tersedia bahan kimia pemberantas hama dan penyakit.

tersedia bahan kimia pemberantas rerumputan pengganggu.

 

PERKEMBANGAN REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA

Perkembangan revolusi hijau yang semakin bertambah pesat, juga berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia. Sebagian besar kondisi social ekonomi masyarakat Indonesia berciri agraris. Oleh karena itu pertanian menjadi sector yang sangat penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, hal ini didasari oleh:

a.     Kebutuhan penduduk yang meningkat dengan pesat.

b.     Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah.

c.     Produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk.

Maka, berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian dengan melakukan berbagai cara diantaranya dikenal dengan sebutan sebagai berikut:

1.     Intensifikasi pertanian       

Intensifikasi pertanian yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian dengan menerapkan pancausaha tani, panca usaha tani ini meliputi:

Ø  pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau varitas unggul.

Ø  pemupukan yang teratur.

Ø  pengairan yang cukup.

Ø  pemberantasan hama secara intensif.

Ø  teknik penanaman yang lebih teratur.

2.     Ekstensifikasi pertanian

Ekstensifikasi pertanian yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian dengan membuka lahan baru termasuk usaha penangkapan ikan dan penanaman rumput untuk makanan ternak.

3.     Diversifikasi pertanian

Diversifikasi pertanian  yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian dengan keanekaragaman usaha tani.

4.     Rehabilitasi pertanian

Rehabilitasi pertanian yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian dengan pemulihan kemampuan daya produkstivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis.

Dalam pelaksanaannya Revolusi Hijau dilakukan dalam bermacam bentuk dan cara. Di Indonesia misalnya Revolusi Hijau dilakukan melalui “komando dan subsidi”. Program BIMAS atau Bimbingan Massal tahun 1970 adalah salah satu bentuk pelaksanaan Revolusi Hijau. Bimas adalah suatu paket program pemerintah yang berupa teknologi pertanian, benih hibrida, pupuk kimia, pestisida, dan bantuan kredit. Ketika jumlah peserta BIMAS menurun, pemerintah melontarkan program baru INMAS (intensifikasi massal) yakni suatu program kredit sebagai lanjutan bagi peserta Bimas. Pada tahun 1979 sekali lagi sebuah program baru bernama INSUS (intensifikasi khusus) diluncurkan. Tujuannya adalah untuk mendorong petani menanam tanaman sambil mengontrol hama padi.

Program-program yang diluncurkan pemerintah ini dibarengi dengan beberapa subsidi. Bentuk-bentuk subsidi tersebut adalah

a.     bantuan dan subsidi besar besaran terhadap harga pupuk kimia.

b.     subsidi terhadap kredit pertanian.

c.     pembayaran gabah oleh negara melalui operasi pembelian dengan harga dasar dan pembangunan stok persediaan.

d.     meningkatkan kuantitas irigasi serta pinjaman modal melalui utang luar negeri.

 

Hasil kuantitatif Revolusi Hijau di Indonesia memang menakjubkan. Di satu pihak pertanian di Jawa mampu memproduksi dua kali lipat padi dari hasil pertanian di Pulau Jawa tahun 1960-an. Jawa menyumbangkan lebih dari rata rata kontribusi pangan nasional, dalam arti hasil dibanding daerah lain di Indonesia, dan karena itu memainkan peran utama dalam perubahan status Indonesia dari pengimpor beras terbesar menjadi mandiri pada tahun 1985.

Namun demikian jika dilihat secara kwalitatif dan kritis, terdapat berbagai persoalan yang berdampak terhadap meningkatnya kemiskinan di pedesaan, urbanisasi, serta represi politik terhadap kaum tani. (Banyak study telah dilakukan diantaranya oleh Gunawan Riyadi).

Dalam rangka untuk mencegah terjadinya penolakan penyebab marginalisasi akibat dari program terebut pemerintah telah menerapkan suatu mekanisme konrol politik dengan memperkenalkan “floating mass policy”, yakni melarang organisasi massa dan politik berkembang di tingkat desa. Pemilihan kepala desa diganti dengan sistim penunjukan, dan sering kali dengan seorang militer untuk melengkapi Komando rayon militer di tingkat kecamatan. Pembentukan KUD sebagai satu-satuya koperasi di tingkat kecamatan, serta kebijaksanaan tentang pemerintahan desa yang berlaku sejak tahun 1979 untuk menggantikan model rembug desa, adalah juga proses pembatasan politik petani melalui penciptaan lembaga yang bisa kontrol.

Revolusi Hijau dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan umat manusia, tetapi juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan umat manusia.

Dampak positif Revolusi Hijau bagi umat manusia, antara lain sebagai berikut:

a.     Revolusi Hijau menyebabkan munculnya tanaman jenis unggul berumur
pendek sehingga intensitas penanaman per tahun menjadi bertambah (dari satu kali menjadi dua kali atau tiga kali per dua tahun). Akibatnya, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak. Demikian juga keharusan pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit akan menambah kebutuhan tenaga kerja

b.     Revolusi Hijau dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan paket teknologi, biaya produksi memang bertambah. Namun, tingkat produksi yang dihasilkannya akan memberikan sisa keuntungan jauh lebih besar daripada usaha pertanian tradisional

c.     Revolusi Hijau dapat merangsang kesadaran petani dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya teknologi. Dalam hal ini, terkandung pandangan atau harapan bahwa dengan masuknya petani ke dalam arus utama kehidupan ekonomi, petani, dan masyarakat pada umumnya akan menjadi sejahtera

d.     Revolusi Hijau merangsang dinamika ekonomi masyarakat karena dengan hasil melimpah akan melahirkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat pula di masyarakat. Hal ini sudah terjadi di beberapa negara, misalnya di Indonesia.

Namun, bukan hanya danpak positif saja yang diberikan akibat adanya revolusi hijau ini, ada juga dampak negatif yang muncul akibat revolusi hijau ini.

Dampak negatif munculnya Revolusi Hijau bagi para petani Indonesia, antara lain sebagai berikut:

a.     Sistem bagi hasil mengalami perubahan. Sistem panen secara bersamasama pada masa sebelumnya mulai digeser oleh sistem upah. Pembeli memborong seluruh hasil dan biasanya menggunakan sedikit tenaga kerja. Akibatnya, kesempatan kerja di pedesaan menjadi berkurang.

b.     Pengaruh ekonomi uang di dalam berbagai hubungan sosial di daerah pedesaan makin kuat.

c.     Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama juga
berdampak pada tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani.d. Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh pendapatan petani secara keseluruhan karena penggunaan teknologi modern hanya dirasakan oleh petani kaya.

 

INDUSTRI PERTANIAN

Industri pertanian merupakan suatu upaya untuk mengolah sumber daya hayati dengan bantuan tekhnologi industri. Tekhnologi industri itu dapat menghasilkan berbagai macam hasil yang mempunyai nilai lebih tinggi. Bentuk bentuk industri pertanian meliputi hal-hal sebagai berikut:

·        Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura.

·        Industri pengolahan hasil perkebunan seperti industri minyak kelapa, industry barang-barang karet dan sebagainya.

·        Industri pengolahan hasil perikanan seperti industri pengolahan udang, rumput laut, ubur-ubur dan lain sebagainya.

·        Industri pengolahan hasil hutan seperti pengolahan kayu, pengolahan pulp, kertas dan ranyon, serta industri pengolahan rotan.

·        Industri pupuk, yaitu dengn memanfaatkan gas alam, serta eksploitsi sumber-sumber yang baru.

·        Industri pestisida yang dikembangkan terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

·        Industri mesin dan peralatan pertanian.

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan industry pertanian agar lebih baik yaitu:

Ø  Melakukan panca usaha tani

Ø  Penanganan pascapanen

Ø  Menentukan harga yang layak bagi produsen dan konsumen.

Ø  Penyediaan sarana dan prasarana

Ø  Pengembangan dan pemanfaatan tekhnologi.

Ø  Pemanfaatan lahan kering, pekarangan dan rawa.

Pada dasarnya perekonom ian Indonesia bersifat agraris, bahkan hamper 80% wilayah Indonesia merupakan daerahpertanian dan sebagian besar penduduk indionesia bekerja di sektor pertanian.

Hasil hasil pertanian yang meliputi hasil produksi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan merupakan bahan mentah untuk kegiatan industri, seperti industri furnitur, tekstil, kertas, rokok, dan lain sebagainya. Sudah tentu, pengolahan hasil produksi pertanian itu ditempuh melalui proses industri pabrik. Beberapa pabrik industri pengolahan hasil pertanian itu antara lain pabrik ban mobil goodyear di bogor, pabrik kina di bandung, pabrik kertas di leces dan padalarang, pabrik pengolahan udang di semarang dan lain sebagainya.

 

INDUSTRI NON PERTANIAN

Industri non pertanian adalah industri yang aktivitasnya di luar bidang pertanian, meliputi industri maritim, industri elektronika, industri pariwisata, industri pertambangan dan energi, industri semen, besi baja, perakitan kendaraan bermotor. Berbagai macam industri telah didirikan untuk meningkatkan produksinya. Pabrik semen di Gresik, Padang, Cibinong, dan Ujung Pandang. Untuk memperkuat struktur industri Indonesia yang masih lemah, mulai tahun 1984 pemerintah menyusun suatu langkah strategis yang disebut “Peta Rangka Landasan” bidang industri dengan sistem “Pusat Pertumbuhan Industri (Industrial Growth Center) “sebuah proyek percontohan di Lhok Seumawe sebagai suatu wilayah terpadu dari pusat industri petrokimia, pupuk Urea, semen, kertas, dan sebagainya. Upaya yang sama dilaksanakan di Palembang, Gresik, Kupang, dan Kalimantan Timur.

1.     Industri Pertambangan dan Energi

Industri pertambangan dan industri diarahkan pada pemanfaatan dan penyediaan bahan baku bagi industri dalam negeri, dan meningkatkan ekspor.

Contohnya adalah:

Ø  industri tambang batu bara di Sawahlunto

Ø  industri tambang emas di Irian Jaya

Ø  industri tambang minyak bumi di Balikpapan, Palembang

Ø  industri tambang timah di Belitung

Ø  industri semen di Gresik, Padang, Cibinong, Ujung Pandang

2.     Industri Elektronika

Perkembangan elektronika di Indonesia semakin maju seiring bermunculan perusahaan elektronika Maspion, Polytron, LG, Panasonic (sekarang National dan Panasonic bergabung menjadi Panasonic).

3.     Industri Pariwisata

Indonesia (Pulau Bali) termasuk peringkat 5 setelah Hawai pada pariwisata
internasional. Wilayah Indonesia termasuk wisata alam, budaya, dan teknologi. Adapun keuntungan industri wisata adalah:

Ø  mendatangkan devisa Negara

Ø  memperluas lapangan kerja

Ø  memacu pembangunan daerah

Ø  meningkatkan rasa cinta tanah air

Ø  mengembangkan kerajinan rakyat.

Menurut UU No. 5 Tahun 1984, Departemen Perindustrian secara nasiona membagi industri menjadi 4 kelompok,yaitu:

·        Industri mesin dan logam dasar (industri hulu).

·        Industri kimia dasar (industri hulu).

·        Kelompok aneka industri (industri hilir).

·        Industri kecil termasuk industri rumah tangga.

Perkembangan industri pertanian dan nonpertanian telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Hasil-hasilnya telah dapat dirasakan dan dinikmati saat itu oleh masyarakat Indonesia, antara lain sebagai berikut:

·        Swasembada Beras

·        Kesejahteraan Penduduk

·        Perubahan Struktur Ekonomi

·        Perubahan Struktur Lapangan Kerja

·        Perkembangan Investasi