Wednesday, July 20, 2016

PERBEDAAN CHECHNYA MASA LALU DENGAN MASA KINI

CHECHNYA


Paper
Diajukan untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Diplomasi HI di Eropa


Oleh:
Indah Nur Azizah


ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER
Jalan Dipatiukur No. 112-116 Bandung Telp. (022)2504119, (022)2506634
Website: http://www.unikom.ac.id
TAHUN 2016/2017


Latar belakang
Awalnya Chechnya merupakan suatu wilayah yang bebas, tetapi pada abad ke-18 Rusia dibawah pemerintahan Tsar Peter Agung yang memiliki karakter ekspansif, kemudian dilanjutkan oleh Tsar Katherina Agung II mulai berhasil menganeksasi wilayah-wilayah pegunungan Kaukasus Utara, salah satunya wilayah bangsa Chechen yakni, Chechnya.
            Republik Chechnya merupakan salah satu negara bagian yang ada di Rusia. Sejak pertama kali bergabung dengan Rusia pada tahun 1870-an, kawasan ini memang tidak pernah sepi dari berbagai konflik. Kondisi ini disebabkan karena sejak awal rakyat Chechnya memang sudah tidak setuju untuk bergabung dengan Rusia. Proses masuknya Chechnya kedalam bagian kerajaan Rusia diwarnai dengan pertempuran yang sangat panjang dan memakan waktu hampir 50 tahun dari tahun 1817 hingga 1864. Rusia baru berhasil merebut Chechnya pada tahun 1870-an. Pertempuran yang sangat lama ini membuat masyarakat Chechnya memiliki cara pandang yang negatif terhadap Rusia.
            Konflik yang terjadi di Chechnya disebabkan oleh beberapa factor, seperti factor ekonomi, politik, ideologi dan juga factor dari bangsa Chencen, penduduk asli Chechnya yang dendam terhadap tindakan politik dan militer yang dilakukan oleh pemerintah Uni Soviet pada saat itu dan itu menjadi alasan dasar bangsa Chenchen untuk bangkit melawan. Adanya kebijakan Glasnot dan Perestroika yang ditetapkan oleh Mikhael Gorbachev membuat Chechnya gencar melakukan pemberontakan dan memerdekan diri dari Rusia. Banyaknya perlawanan dan pemberontakan yang terjadi di Chechnya akibat pemerintahan Rusia yang otoriter menimbulkan konflik-konflik internal antar pemimpin Chechnya yang menginginkan kekuasaan dan pengaruh di antara rakyat dataran tinggi/gunung. Perlawanan kaum separatis Chechnya (yang biasanya berasal dari etnis-etnis keras dan golongan Islam garis keras) selama berusaha memisahkan diri dari Rusia selalu mendapat perlawanan dari saudara mereka sendiri yang lebih pro-Rusia (biasanya berasal dari pemimpin-pemimpin yang sekuler maupun kaum agamis yang tradisional). Konflik tersebut menyebabkan meletusnya perang Chechnya tahun 1994 di Moskow. Pada saat itu Chechnya dipimpin oleh mantan Mayjen  Dzokhar Dudayev, dan ia mempoklamirkan Republik Chechnya Ichkeria.



Masalah
A.    Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Dzhokhar Dudayev
            Dzhokhar Dudayev adalah seorang Marsekal Udara Soviet, pemimpin Chechnya yang pertama dan presiden Republik Chechnya Ichkeria, sebuah negara yang memisahkan diri di Kaukasus Utara. Ia adalah seorang pemimpin Perang Chechnya Pertama. Ia lahir pada tanggal 15 April 1944 dan ia merupakan seorang pemimpin kelompok militan yang melakukan penyerang terhadap Partai Komunis setempat dan menewaskan Kepala Partai, Vitaly Kutsenko. Serangan tersebut membuat Rusia marah dan mengerahkan pasukannya ke Chechnya tepatnya di kawasan Grozny untuk melakukan pembasmian para militan. Namun upaya tersebut gagal karena pasukan yang dikirim justru dikepung oleh militan milik Dudayev.
            Pada tahun 1993, militan ini sudah tidak sabar melihat hasil perundingan dengan Rusia yang selalu mengalami jalan buntu. Mereka memutuskan untuk mendeklarasikan kemerdekaan Chechnya dengan nama Republik Chechnya Ichkeria (Chri). Dalam kemerdekaan ini, Dudayev diangkat menjadi Presiden. Sebagaimana yang biasa terjadi pada negara yang baru merdeka, Chechnya juga dilanda oleh krisis politik. Banyak rakyat Chechnya yang mendukung Dudayev, namun tak sedikit pula yang menuntutnya untuk lengser. Berbagai upaya kudeta dilakukann untuk melengserkan Dudayev dari kursi kepresidenan namun selalu gagal. Di kubu pemerintahan juga banyak diwarnai oleh intrik politik, pada bulan Juni 1993 Dudayev sempat membubarkan Parlemen karena menunjukkan mosi tidak percaya terhadapnya.
            Dudayev mulai menunjukkan sikap otoriternya, kondisi krisis politik dan krisis kepercayaan ini dimanfaatkan oleh Rusia untuk menyerang Chechnya. Pasukan Rusia mulai memasuki Chechnya dengan alasan untuk memobilisasi keamanan yang semakin kacau di Chechnya. Kehadiran pasukan Rusia ini ditentang oleh Dudayev karena dianggap sebagai intervensi terhadap negaranya. Namun pemerintah oposisi Chechnya yang tidak suka dengan Dudayev justru mendukung kehadiran Rusia dan meminta bantuan Rusia dalam melengserkan Dudayev dari kursi kepemimpinan. Perang sipil di Chechnya pun semakin membara karena pasukan pemerintah dibiayai oleh Dudayev sedangkan pasukan oposisi mendapat pasokan dari pemerintah Rusia.
Pada masa pemerintahan Ramzan Akhmadovich Kadyrov
            Ramzan Kadyrov adalah Presiden pemerintah Federal Rusia, Republik Chechnya sejak 15 Februari 2007. Ia dilantik sebagai presiden Chechnya pada 6 April 2007 atas penunjukan Presiden Vladimir Putin. Dengan tangan kanannya di atas UUD Chechnya, Ramzan diambil sumpah kepresidenannya di Kota Gudermes dengan pengamanan ketat. Tiap jarak 100 meter, polisi Chechnya mendirikan pos pemeriksaan. Ramzan adalah mantan pemimpin pemberontak yang dikenal dekat dengan Kremlin. Ayahnya adalah mantan Presiden Akhmad Kadyrov yang dibunuh pada Mei 2004. Ia mempunyai sebuah tentara pribadi yang dikenal sebagai Kadyrovit.
            Sebelum menjadi presiden, Ramzan Kadyrov melakukan politik sepakbola pada masa kampanye-nya. Dimana sepakbola yang dijadikan sebagai alat politiknya guna untuk meredam tendensi kekerasan Chechnya sekaligus menampik isu jika daerah kekuasaannya tersebut masih terlalu berbahaya bagi orang asing. Ramzan ingin mencitrakan Chechnya sebagai wilayah yang sudah aman dan ramah. Ia juga mengatakan bahwa sepakbola membawa sukacita bagi kehidupan orang-orang Chechnya, ia juga mendirikan sebuah klab sepakbola Chechnya dan stadion Akhmat Arena sebagai salah stadion berstandar internasional di Chechnya. Itu merupakan bentuk bukti dari politik sepakbola yang percaya Chechnya dipandang sebagai Negara yang sudah aman dan ramah. Namun, untuk mencapai ambisinya tersebut Ramzan melakukan cara-cara kotor.
            Ramzan dipilih dan dilantik secara de facto oleh pemerintahan Rusia di Moskow. Ramzan dikenal sebagai tangan kanan atau kepercayaan Vladimir Putin, karena Ramzan mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan presiden Rusia tersebut. Hal ini berbeda dari presiden-presiden Chechnya terdahulu yang anti terhadap Rusia. Ramzan Kadyrov adalah tokoh etnik Chechnya yang penuh kontroversi. Pendidikannya tergolong sangat rendah. Namun Rusia menggambarkannya sebagai orang yang berhasil memulihkan stabilitas Chechnya dan membangun kembali Grozny, ibu kota Chechnya, dari kehancuran perang. Sementara berbagai kelompok pembela hak asasi manusia, bahkan Dewan HAM Eropa, menggambarkan Kadyrov sebagai tokoh yang bergelimangan darah.
            Ramzan Kadyrov merupakan seorang bertangan besi, karena beliau  berkuasa dengan menggunakan kekerasan, serta memimpin milisi yang menculik, menyiksa dan membunuh warga dan pemberontakan di Chechnya. Walaupun seorang bertangan besi, Ramzan juga merupakan seorang muslim yang taat terhadap agamanya, ia mewajibkan bagi pasukannya Kadyrovit untuk melaksanakan sholat subuh dan isya berjamaah, jika tidak maka akan mendapat hukuman berupa pemecatan.

B.     Ekonomi
Pada Zaman Dahulu
            Chechnya merupakan Negara federasi Rusia yang berpenghasil minyak dan akses transportasi dan fasilitas untuk membawa minyak ke Laut Kaspia dari Azerbaijan ke tujuan Eropa melalui pipa strategis di seluruh Chechnya. Selain itu, Chechnya terletak berbatasan Georgia yang telah memetakan kebijakan luar negeri Negara itu dengan dukungan Amerika Serikat. Oleh sebab itu Rusia ingin pertahankan Chechnya di bawah kendalinya agar pengaruh Amerika tidak masuk lebih dalam ke wilayah Rusia lainnya. Itu adalah alasan mengapa Rusia tidak memberikan kemerdekaan bagi Chechnya, sehingga bangsa Chenchen atau penduduk asli Chechnya melakukan pemberontakan dan terjadilah perang Chechnya I dan II. Banyak rumah-rumah dan industry di Chechnya hancur, banyak penduduk Chechnya yang hilang pekerjaan sehingga angka kemiskinan di Chechnya meningkat. Perekonomian Chechnya pada saat itu benar-benar hancur, kilang-kilang minyak yang menjadi sector utama pendapatan Chechnya di bakar.
            Pada tahun 1921, kelaparan melanda wilayah Volga dan upah untuk tentara buruh Kaukasia tidak dibayar. Hal tersebut menyebabkan semangat dan disiplin para pekerja menurun sehingga rakyat Chechnya yang bekerja di industry minyak dan sebagainya memilih berhenti dari pekerjaanya dan kembali ke kehidupan pendesaan seperti bertani dan berternak. Langkah tersebut diambil pemerintahan Chechnya untuk memulihkan kembali ekonomi di Chechnya.
            Sehingga awal tahun bagi Uni Soviet merupakan periode pemulihan dan pembangunan ekonomi nasional di Chechnya. Dalam waktu singkat, banyak perusahaan yang dibangun kembali dan diperluas, dan yang baru didirikan. Pengembangan industri didampingi pertumbuhan jumlah pekerja, terutama di kalangan orang-orang Chechen. Chechnya memainkan peran penting dalam mendorong industrialisasi Uni Soviet, berkat cadangan minyak yang besar. Itu hanya kedua Baku volume produksi, tapi menghasilkan lebih dari separuh bensin di Uni Soviet.
            Pada tahun 1930, Chechnya menjadi republik industri yang paling maju di Kaukasus Utara. Industri utama termasuk produksi minyak dan gas bumi, kilang, produksi bahan kimia, pembuatan peralatan penggalian minyak, pengolahan makanan dan industri ringan dan cottage.
            Pada awal 1940-an, Chechnya menghasilkan 3-4 miliar ton minyak per tahun. Ada penurunan ditandai dalam ekstraksi minyak mengikuti pengasingan dari Chechen dan Ingushetia pada 1944, sebanyak teknisi berpengalaman dan insinyur yang tiba-tiba dipindahkan dari tempat kejadian tanpa pengganti yang memadai. Produksi memuncak pada tahun 1971, ketika hampir 22 juta ton diekstraksi, dan setelah itu secara bertahap turun.

Pada Zaman Sekarang
Sebagai Negara dari Federasi Rusia yang diberi otonom, Chechnya pada tahun 2000 diberi anggaran oleh Rusia untuk merekonstruksi infrastruktur-infrastruktur dan rumah-rumah warga yang hancur akibat perang yang terjadi diantara bangsa Chenchen dengan pemerintahan Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin memberi kebebasan dan kepercayaan terhadap Ramzan Kadyrov untuk membangun kembali Chechnya. Walaupun sebagai Negara yang berpenghasilan minyak, nyatanya Chechnya belum mampu untuk membangun infrastruktur di Negaranya jika ekonominya bertumpu pada minyak bumi.
Dewasa ini, jika melihat Grozny ibukota Chechnya telah banyak berubah. Gedung-gedung pencakar langit serta hotel-hotel yang dibangun dan juga terdapat sebuah mesjid yang megah ditengah-tengah kota Grozny, yaitu mesjid Akhmat Kadyrov. Mesjid ini merupakan simbol dari budaya Chechnya kontemporer yang menampakkan keanggunan dan kekayaan.
Pemerintah Rusia juga telah meningkatkan perekonomian di Chechnya dengan mendorong perusahaan-perusahaan Rusia, baik swasta maupun milik negara, untuk berinvestasi di sana. Sektor pertama dari ekonomi dibangun kembali setelah perang adalah industri minyak bumi. Selain itu, Lukoil, perusahaan minyak swasta milik Rusia yang saat ini sedang membangun sebuah taman industri di luar Grozny, contoh pembangunan infrastuktur di sector parawisata adalah sebuah resort ski yang dibuka pada tahun 2012.
Salah satu impian presiden Ramzan Kadyrov tercapai yaitu menjadikan Chechnya sebagai Negara yang aman dan ramah tanpa dibayang-bayangi oleh masa lalu, terbukti sekarang banyaknya investor yang berinvestasi di Chechnya. Namun, sekarang ini Chechnya lebih terfokus pada pembangunan infrasturktur yang sempat hancur dan tidak memperhatikan kehidupan warganya sebab angka pengangguran meningkat.

C.    Keamanan
Pada Zaman Dahulu
            Sejak Republic Chechnya menyatakan kemerdekaannya tahun 1991, keadaan di Chechnya semakin memanas. Rusia semakin gencar melakukan penyerang ke Grozny, ibukota Chechnya guna untuk menggulingkan kekuasaan Dudayev. Pasukan militer Rusia dan tank-tank milik Rusia dikirim ke Chechnya untuk memberantas para pemberontak Chechnya. Pesawat militer Rusia membom pangkalan militer Chechnya dan warga sipil di Grozny. Sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan ratusan warga sipil yang mengungsi. Tidak hanya menyebabkan korban jiwa, banyak bangunan pemukiman warga dan bangunan publik seperti rumah sakit, panti asuhan dan lain sebagainya hancur.
            Karena banyaknya pasukan militer Rusia yang menduduki Chechnya untuk memberantas pemberontakan di Chechnya, dilakukan pembatasan jam malam dimana warga sipil tidak boleh keluar di malam hari dan juga pembatasan perjalanan dimana hanya ada beberapa jalanan di Chechnya yang dijaga ketat. Karena pasukan militer Rusia mengira pemberontak atau pasukan separatis pendukung Presiden Dudayev masuk dari jalan daerah tersebut. Konflik Chechnya memicu perdebatan yang besar dalam pengambilan keputusan yang pemerintah lakukan untuk hak-hak warga-warganya. Penyebaran pasukan militer Rusia atas perintah presiden Yeltsin tanpa ada dari persetujuan parlemen.
            Pada tanggal 30 Juli 1995, pemerintah dan pasukan yang setia kepada Presiden Chechnya, Dudayev menandatangani protokol militer menyerukan gencatan senjata, pelucutan senjata pemberontak, penarikan sebagian besar pasukan federal, dan pertukaran tahanan. Sehingga kita dapat ketahui dari situasi panas antara Chechnya dan Rusia menyebabkan kurangnya rasa aman bagi warga sipil maupun non-sipil yang berada di Chechnya.
           
            Pada Zaman Sekarang
Kadyrovites, adalah istilah dari anggota pasukan militer Kadyrov. Anggotanya diperkirakan lebih 5000ribu pasukan militer Kadyrovites, yang anggotanya terdiri dari mantan pemberontak. Pasukan milisi ini dibentuk sebagai pasukan pribadi Akhmad Kadyrov, ayah Ramzan Kadyrov. Dibawah kepemimpinan presiden Ramzan saat ini, Kadyrovites melakukan penculikan, pembunuhan dan lain sebagainya ke pemberontak-pemberontak yang anti Rusia dan warga sipil Chechnya. Sebagaimana kita tahu, presiden Ramzan lebih berpihak kepada Rusia bahkan ada yang mengatakan hubungan presiden Ramzan dengan presiden Vladimir Putin, presiden Rusia ibarat anak dan ayah.
Sehingga, jika ada saja pembelot atau pemberontak yang bisa saja mengganggu Rusia, maka presiden Ramzan akan mengerahkan pasukan milisinya untuk membereskan. Tindakan tersebut banyak menuai kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia. Namun semua kecaman tersebut dibantah oleh Kadyrov sendiri dan pada tanggal 29 April 2006, Ramzan Kadyrov secara resmi membubarkan pasukan khusus militernya, Kadyrovity.

D.    Sosial budaya
Pada Zaman Dahulu
                        Chechnya pada masa pemerintahan Uni Soviet merupakan negara kecil berbentuk republik otonomi Rusia dengan mayoritas penduduknya adalah beragama Islam yang memilih untuk menjadi sebuah negara yang merdeka pasca keruntuhan Uni Soviet. Chechnya bukan satu-satunya wilayah yang menginginkan kemerdekaannya, tetapi justru Chechnya-lah yang tidak diakui kemerdekaannya oleh Rusia, dibandingkan negara-negara eks-Uni Soviet lainnya, misalnya Ukraina. Sikap Chechnya yang telah mantap untuk tidak bergabung dengan Federasi Rusia mengakibatkan pemerintah Rusia menjadi berang, dan puncaknya pihak Rusia pada 11 Desember 1994 menyerbu  masuk ke dalam Chechya, maka meletuslah Perang Chechnya-Rusia I (1994-1996) dan yang kemudian dilanjutkan dengan Perang Chechnya-Rusia II (1999-2000).
                        Konfrontasi Rusia dengan Chechnya merupakan salah contoh kasus polemik internasional yang bukan lagi bersifat ideologis melainkan kultural. Chechnya yang mayoritas Muslim menolak bergabung dengan Rusia, karena pemerintah Rusia memaksakan pemerintahan yang sekular terhadap rakyat muslim Chechnya. Konflik antara Rusia-Chechnya tidak terlepas dari masalah internal di dalam pemerintahan Chehnya itu sendiri, yakni kelompok fundamentalis Muslim Chechnya yang ingin menegakkan dan menerapkan syariat Islam di Chechnya. Sedangkan, kelompok oposisi yang pro pemerintah Rusia berusaha untuk menegakkan pemerintahan yang sekular.
                        Uni Soviet bahkan menguasai sistem pendidikan di Chechnya, mereka membakar semua buku tentang pendidikan islam dan menyebarkan paham-paham mereka. Pada masa pemerintahan Stalin, masyarakat Chechen diusir dan dan dipaksa untuk meninggalkan rumah-rumah mereka, tiap keluarga hanya diperbolehkan membawa barang seberat 20 kg, dan digiring menuju kereta barang, dalam kondisi musim dingin yang bersalju.

Pada Zaman Sekarang
Dewasa ini, Chechnya telah banyak berubah. Perubahan Chechnya didasari oleh presiden Rusia, Vladimir Putin yang kini pro terhadap masyarakat Chechnya mayoritas beragama islam. Ini berbeda dari pemerintahan presiden Rusia sebelumnya yang sangat rasis terhadap masyarakat Chenchen. Hal tersebut dipergunakan oleh presiden Chechnya yang menjabat sekarang, Ramzan Kadyrov. Karena ia diberi kepercayaan oleh presiden Vladimir Putin, untuk mengelola kembali Chechnya, ia membangun sebuah mesjid yang agung dan megah ditengah-tengah kota Grozny, ibukota Chechnya. Mesjid ini diberi nama Akhmat Kadyrov.
Mesjid ini didedikasikan untuk ayahnya, Ramzan Kadyrov. Mesjid ini merupakan mesjid pertama terbesar dan termegah di Eropa. Mesjid ini merupakan simbol dari budaya Chechnya kontemporer yang menampakkan keanggunan dan kekayaan. Tidak hanya dibangun mesjid agung dan megah, Kadyrov juga membangun gedung-gedung pencakar langit, hotel, apartemen, dan tempat wisata di kota Grozny. Dengan telah dibangunnya gedung-gedung di kota Grozny, membuat Chechnya kembali hidup. Tidak seperti masa dahulu, perang Checnya. Dimana gedung-gedung banyak yang hancur.
Presiden Ramzan juga membangun sebuah stadion sepak bola, bernama Akhmat Arena. Stadion Akhmat Arena sebagai salah stadion berstandar internasional di Chechnya, dan juga membentuk sebuah klab sepak bola. Perkembangan ini, menampilkan Chechnya merupakan Negara yang ramah dan aman sesuai dengan impian presiden Ramzan Kadyrov.





SIMPULAN
            Pemerintahan Chechnya masa dulu dan masa sekarang sama-sama memiliki presiden yang otoriter. Yang membedakannya adalah pada masa Dudayev terjadi krisis politik dimana banyaknya kudeta untuk menggulingkan kedudukannya. Sedangkan pada masa Ramzan Kadyrov, ia merupakan presiden yang pro terhadap pemerintahan Rusia. Ia melakukan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan terdahap pemberontak anti Rusia.
            Dari segi ekonomi pada masa dulu, keadaan Chechnya terburuk. Terjadinya kelaparan di Volga (masih wilayah Chechnya) tahun 1921 dan ketidakadilan dalam memberikan upah pekerja sehingga banyak yang berhenti dari pekerjaannya dan banyak yang kembali bermatapencaharian beternak dan bertani. Namun awal tahun bagi Uni Soviet terjadi pemulihan dan pembangunan ekonomi nasional di Chechnya. Tahun 1930, Chechnya menjadi republik industri yang maju. Dewasa ini, ekonomi Chechnya sudah membaik. Diliat mulai banyaknya investor yang melakukan investasi di Chechnya dan pembangunan infrastruktur di Chechnya mulai berkembang.
            Situasi keamanan di Chechnya pada masa dulu merupakan situasi yang paling menakutkan. Karena nyawa-nyawa warga Chechnya terancam akibat dari perang pada masa itu. Jika dibandingkan dengan situasi keamanan di Chechnya sekarang mulai dikatakan sedikit aman. Karena pasukan khusus militer, Kadyrovity yang menjaga keamanan dari pemberontak anti Rusia.
            Adanya diskriminasi dari Rusia terhadap bangsa Chenchen pada masa itu. Sehingga bangsa Chenchen melakukan perlawanan akibat dari tindakan rasis Rusia dan terjadilah perang. Sekarang Chechnya tidak perlu merasa bahwa Rusia melakukan diskriminatif seperti dulu. Karena presiden Rusia sekarang pro terhadap masyarakat muslim di Chechnya dan member otonom ke Ramzan Kadyrov. Ia membangun mesjid Akhmat Kadyrov yang besar dan megah di kota Grozny. Mesjid ini menunjukan bahwa Rusia tidak se-rasis seperti dulu. Bahkan Kadyrov juga membangun stadion sepak bola, membentuk klab sepak bola dan membangun gedung-gedung infrastuktur di Chechnya.



DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Chechnya
https://id.wikipedia.org/wiki/Dzhokhar_Dudayev
https://id.wikipedia.org/wiki/Ramzan_Kadyrov
http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2015/07/28/113941/2976849/1497/ramzan-kadyrov-dan-politik-sepakbola-di-republik-chechnya
http://www.dw.com/id/kadyrov-jadi-presiden-chechnya/a-2932571
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/mengenang-perjuangan-muslim-chechnya-yang-belum-usai.htm
http://www.sras.org/chechnya
http://www.ft.com/cms/s/2/8233d33c-ecd0-11e4-a81a-00144feab7de.html
Jamioukha, Amjad, M. 2005. The Chechens: A Handbook. Florence, Ky: Routledge.





No comments:

Post a Comment