Wednesday, February 22, 2017

JURNAL UNHCR

Profil UNHCR
UNHCR adalah organisasi internasioanal dibawah naungan PBB yang mendapat mandat penting untuk menangani berbagai permasalahan yang secara general dapat terbagi diantaranya: Refugees (pengungsi); Asylum Seekers (pencari suaka); Stateless Persons (orang-orang tanpa kewarganegaraan); Internally Displaced Persons (IDP’s); Returness (orang-orang yang kembali ke negara). UNHCR didirikan pada tanggal 14 Desember 1950 oleh sidang umum PBB dan bemarkas di Jenewa, Swiss.

Instrumen dasar dari UNHCR, ialah Statuta UNHCR yang guna agar tindakan UNHCR berlaku secara resmi di mata hukum. Dan fungsi dan wewenang UNHCR diatur dalam Konvensi 1951 dan Protokol 1967. Visi dari UNHCR sama dengan visi PBB adalah memelihara perdamaian dan keamanan internasional, mengembangkan hubungan persahabatan antara bangsa-bangsa, dan mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan dasar. Misi dari UNHCR ialah berupaya untuk memastikan bahwa setiap orang dapat menggunakan hak untuk mencari suaka dan mencari perlindungan yang aman di  Negara Bagian lain, dan untuk pulang secara sukarela. Dengan membantu pengungsi untuk kembali ke negara mereka sendiri atau untuk menetap secara permanen di lain negara, UNHCR juga mencari solusi yang langgeng untuk penderitaan mereka. Jadi tujuan utama UNHCR ialah melindungi hak-hak pengungsi.

António Guterres menjabat sebagai Komisioner Tinggi PBB untuk urusan pengungsi yang ke-10 sejak 15 Juni 2005 untuk masa kerja 5 tahun. Pada April 2010, António Guterres kembali terpilih untuk menjabat sebagai komisioner organisasi UNHCR ini.



1.    Sejarah/Latarbelakang Berdirinya UNHCR
UNHCR adalah organisasi internasioanal dibawah naungan PBB yang mendapat mandat penting untuk menangani berbagai permasalahan yang secara general dapat terbagi diantaranya: Refugees (pengungsi); Asylum Seekers (pencari suaka); Stateless Persons (orang-orang tanpa kewarganegaraan); Internally Displaced Persons (IDP’s); Returness (orang-orang yang kembali ke negara)[1]

Awalnya ada sebuah organisasi internasional yang dibentuk oleh LBB, yaitu IRO. IRO atau International Refugee Organization merupakan organisasi internasional yang bertugas menangani pengungsi dan mendapat mandat untuk melindungi pengungsi yang telah diakui oleh LBB. Pada awalnya tujuan utama IRO adalah repatriasi, tetapi ketegangan politik yang akhirnya mencetuskan perang dingin telah mengubah arah kebijakan menjadi pemukiman kembali (resettlement). IRO kemudian digantikan oleh UNHCR.[2]

UNHCR sendiri didirikan pada tanggal 14 Desember 1950 oleh sidang umum PBB dan bemarkas di Jenewa, Swiss. Tahun 1951 Majelis PBB mengadakan sebuah konferensi dengan wakil-wakil Negara berkuasa penuh untuk menyusun suatu dokumen tentang kepengurusan pengungsi dan menandatangani dokumen tersebut yang dirangkum dalam Konvensi mengenai status pengungsi. Konvensi ini dilatarbelakangi banyaknya korban pengungsi paska Perang Dunai II di Eropa.[3]

Pada tahun 1954, UNHCR memenangkan penghargaan Nobel Peace atas kerja besarnya membantu pengungsi di Eropa. Mandatnya kemudian diperluas hingga akhir dekade. Lebih dari 25 tahun kemudian, UNHCR menerima penghargaan pada tahun 1981 atas kontribusinya yang berupa bantuan global bagi para pengungsi dengan kutipan yang menggaris bawahi hambatan politik yang harus dihadapi UNHCR. Dari jumlah Negara anggota sebanyak 34 staff pada saat awal berdirinya, saat ini UNHCR telah memiliki 7,190 staff nasional dan internasional, termasuk 702 orang yang bekerja di kantor pusat di Geneva. UNHCR bekerja di 123 negara, dengan staff yang berbasis di 124 lokasi utama, seperti di daerah dan kantor cabang, dan 272 sub-kantor dan kantor lapangan yang seringkali berada di daerah terpencil.

Pada tahun 1956, UNHCR mengalami keadaan darurat terbesarnya yang pertama, dimana jumlah pengungsi mengalami peledakan dikarenakan Soviet yang menghancurkan Revolusi Hongaria. Segala teori yang menyebutkan bahwa UNHCR tidak dibutuhkan, tidak lagi mengemuka. Pada tahun 1960-an, dekolonisasi Afrika menyebabkan krisis pengungsi dalam jumlah terbesar dalam benua tersebut hingga membutuhkan intervensi UNHCR. Selama dua dekade berikutnya UNHCR membantu mengatasi pergerakan manusia di Asia dan Latin Amerika. Pada akhir abad, terdapat permasalahan pengungsi baru di Afrika, menjadikan adanya siklus yang berulang dan membawa gelombang pengungsi baru di Eropa menyusul serangkaian perang di daerah Balkan.

Pada awal abad 21, UNHCR telah membantu berbagai krisis pengungsi terbesar di Afrika seperti di Republik Demokrat Kongo dan Somalia, serta di Asia, terutama dalam permasalahan pengungsi di Afghanistan yang berlangsung selama 30 tahun. Pada saat yang sama, UNHCR diminta untuk menggunakan keahliannya untuk mengatasi permasalahan pengungsi internal yang disebabkan oleh konflik. Disamping itu, peran UNHCR juga meluas hingga menangani bantuan bagi orang – orang tanpa kewarganegaraan, sebuah kelompok orang yang berjumlah jutaan namun tidak kasat mata, sementara mereka menghadapi bahaya kehilangan hak – hak dasarnya karena tidak memiliki kewarganegaraan. Di beberapa bagian dunia seperti Afrika dan Amerika Latin, mandat awal UNHCR yang ditetapkan pada tahun 1951 telah diperkuat dengan adanya perjanjian tentang instrumen hukum regional.

Dana yang dibutuhkan telah berkembang dari US$300,000 pada saat pertama didirikan, hingga mencapai US$3.32 billion pada tahun 2011. in 2011. Lebih dari 43 juta orang mengalami pergerakan ke tempat yang tidak seharusnya di seluruh dunia. Saat ini UNHCR mengurus 36,4 juta orang yang diantaranya terdiri dari: 15,6 juta pengungsi internal, 10,4 juta pengungsi 2,5 juta orang yang kembali ke negara asalnya, 6,5 juta orang tanpa kewarganegaraan, lebih dari 980,000 pencari suaka dan lebih dari 400,000 orang yang menjadi perhatian UNHCR lainnya. Sebuah organisasi yang awalnya memiliki mandat bekerja tiga tahun untuk menangani permasalahan pengungsi namun telah merayakan hari jadi-nya yang ke-60 pada 14 December 2010,  menyadari bahwa kebutuhan kemanusiaan tidak akan pernah ada habisnya.[4]

UNHCR memiliki instrumen dasar agar tindakan UNHCR berlaku secara resmi di mata hokum, yaitu Statuta UNHCR. Kerangka hukum UNHCR diantaranya hukum pengungsi internasional, hukum hak asasi manusia internasional serta hukum kemanusiaan internasional dan hukum kejahatan internasional di kasus-kasus tertentu. Kerangka hukum ini diperkuat dengan adanya Konvensi 1951 dan Protokol 1967 sebagai aturan internasional dalam menangani kasus pengungsi.

Organisasi ini diberi waktu selama 3 tahun untuk untuk menjalankan tugasnya dalam membantu korban-korban pengungsian paska Perang Dunia II. Setelah masa bertugas yang telah diberikan lewat dan PBB merasa organisasi ini sangat dipentingkan karena banyaknya konflik-konflik yang terjadi di dunia, semakin banyaknya perang, penganiayaan, pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang menjadikan rakyat yang tidak bersalah menjadi korban, maka UNHCR tidak dibubarkan melainkan tetap menjalankan tugasnya dalam memberikan perlindungan kepada orang-orang yang menjadi korban pengungsian akibat adanya konflik maupun perang.

2.    Keanggotaan
Dari jumlah Negara anggota sebanyak 34 staff pada saat awal berdirinya, saat ini UNHCR telah memiliki 7,190 staff nasional dan internasional, termasuk 702 orang yang bekerja di kantor pusat di Geneva. UNHCR bekerja di 123 negara, dengan staff yang berbasis di 124 lokasi utama, seperti di daerah dan kantor cabang, dan 272 sub-kantor dan kantor lapangan yang seringkali berada di daerah terpencil.

Sistem Keorganisasian UNHCR, diantaranya:[5]
a.    Komisaris Tinggi (pemimpin) UNHCR akan dipilih oleh Majelis Umum PBB atas pencalonan dari Sekretaris Jenderal. Persyaratan pengangkatan Komisaris Tinggi akan diusulkan oleh Sekretaris Jenderal dan disetujui oleh Majelis Umum. Komisaris Tinggi akan dipilih untuk masa jabatan 3 tahun terhitung mulai 1 Januari 1951.
b.    Komisaris Tinggi akan mengangkat (untuk masa jabatan yang sama) seorang Wakil Komisaris Tinggi yang bekewarganegaraan lain dari kewarganegaraannya sendiri.
c.    -Dalam batas-batas penyediaan anggaran yang diberikan, staf Komisariat Tinggi (UNHCR) akan diangkat oleh Komisaris Tinggi dan akan bertanggung jawab kepadanya dalam pelaksanaan fungsi-fungsi mereka.
-Staf termaksud akan dipilih dari orang-orang yang setia pada tujuantujuan Komisariat Tinggi.
-Kondisi-kondisi pengerjaan mereka adalah kondisi-kondisi pengerjaan yang diatur menurut peraturan staf yang diterima oleh Majelis Umum dan ketentuan yang ditetapkan berdasarkan peraturan tersebut oleh  sekretaris Jendral.
-Ketentuan dapat juga dibuat untuk memperkerjakan personel tanpa kompensasi.
d.    Komisaris Tinggi akan berkonsultasi dengan pemerintah negara-negara tempat tinggal para pengungsi mengenai perlunya pengangkatan wakil-wakil di negara-negara tersebut. Di negara yang mengakui keperluan termaksud dapat diangkat seorang wakil yang disetujui oleh pemerintah negara itu. Dengan ketentuan sebagaimana disebut terdahulu, wakil yang sama dapat bertugas di lebih dari satu negara.
e.    Komisaris Tinggi dan Sekretaris Jenderal akan membuat pengaturan yang tepat bagi penyelenggaraan hubungan dan konsultasi mengenai masalah-masalah yang merupakan kepentingan bersama.
f.     Sekretaris Jenderal akan memberikan kepada Komisaris Tinggi segala fasilitas yang perlu dalam batasan-batasan anggaran.
g.    Komisaris Tinggi akan berkedudukan di Jenewa Swiss.
h.    Komisaris Tinggi akan dibiayai dari anggaran Perserikatan Bangsa-Bangsa, kecuali Majelis Umum kemudian memutuskan lain, tidak ada pengeluaran selain pengeluaran administratif yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi Komisariat Tinggi akan dibebankan pada anggaran Perserikatan Bangsa-Bangsa dan segala pengeluaran lain yang berkaitan dengan kegiatan Komisaris Tinggi akan dibiayai oleh sumbangan sukarela.
i.      Administrasi Komisariati Tinggi akan ditundukkan pada Peraturan Keuangan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pada ketentuan keuangan yang ditetapkan atas dasar itu oleh Sekretaris Jenderal.
j.      Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan dana Komisaris Tinggi akan dikenakan audit oleh dewan Auditor Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan ketentuan bahwa Dewan tersebut dapat menerima laporan-laporan yang sudah diaudit dari badan-badan yang mendapat alokasi dana. Pengaturan administratif bagi penahanan dana termaksud dan alokasinya akan disepakati antara Komisaris Tinggi dan Sekretaris Jenderal sesuai dengan peraturan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta ketentuan yang ditetapkan atas dasar peraturan tersebut oleh Sekretaris Jenderal.

Daftar nama-nama ketua (Komisaris Tinggi) UNHCR:
No
Nama
Tahun Jabatan
Asal Negara
1
Gerrit Jan van Heuven Goedhart
1951-1956
Belanda
2
Auguste Lindt
1956-1960
Swiss
3
Félix Schnyder
1960-1965
Swiss
4
Sadruddin Aga Khan
1965-1967
Iran
5
Poul Hartling
1978-1985
Denmark
6
Jean-Pierre Hocké
1986-1989
Swiss
7
Thorvald Stoltenberg
Jan-Nov 1990
Norwegia
8
Sadako Ogata
1991-2000
Jepang
9
Ruud Lubbers
2001-2005
Belanda
10
António Guterres
2005-Sekarang
Portugal

3.    Visi, Misi dan Tujuan
Visi UNHCR sendiri sama dengan visi PBB, yaitu: memelihara perdamaian dan keamanan internasional, mengembangkan hubungan persahabatan antara bangsa-bangsa, dan mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan dasar.

Misi dari UNHCR ialah berupaya untuk memastikan bahwa setiap orang dapat menggunakan hak untuk mencari suaka dan mencari perlindungan yang aman di  Negara Bagian lain, dan untuk pulang secara sukarela. Dengan membantu pengungsi untuk kembali ke negara mereka sendiri atau untuk menetap secara permanen di lain negara, UNHCR juga mencari solusi yang langgeng untuk penderitaan mereka.[6]

UNHCR memiliki tujuan untuk melindungi dan memberikan bantuan kepada pengungsi berdasarkan permintaan sebuah pemerintahan atau PBB kemudian untuk mendampingi para pengungsi tersebut dalam proses pemindahan tempat menetap mereka ke tempat yang baru.[7] Jadi tujuan utama dari UNHCR yaitu untuk melindungi hak-hak pengungsi.

4.    Kegiatan yang sudah dilakukan
·         Tahun 1954 UNHCR telah berhasil membantu pengungsi di Eropa sehingga mendapatkan penghargaan Nobel Peace.
·         Tahun 1956 UNHCR telah berhasil membantu ledakan pengungsi rakyat Hongaria saat gagalnya Revolusi Hongaria.
·         Tahun 1960 UNHCR melakukan intervensi dan UNHCR melakukan peran yang sangat baik dalam menangani masalah dekolonisasi di Afrika sehingga permasalahan krisis pengungsi dapat diatasi.
·         Tahun 1980 terjadi perperangan di wilayah Asia-Afrika yang menimbulkan banyak korban pengungsi (Libanon, Somalia, Srilanka, Afghanistan, Urganda). UNHCR melalui Konvensi 1951 dan Protokol 1967 melaksanakan fungsinya dalam penanggulangan pengungsi di kawasan Asia-Afrika tersebut.
·         Tahun 1981 UNHCR telah berhasil membantu dan mengatasi pengungsi dalam dimensi global sehingga hal ini UNHCR mendapatkan kembali penghargaan.
·         Dari tahun 1981 sampai awal tahun 2000 UNHCR membantu mengatasi pergerakan manusia di Asia dan Latin Amerika.
·         Saat ini UNHCR sedang melakukan misi bantuan kemanusiaan di daerah Arab, seperti Suriah, Lebanon, Irak dan menangani masalah manusia perahu etnis Rohingya.



5.    Permasalahan yang dihadapi oleh UNHCR
Perang Dunia II yang terjadi pada tahun 1939-1945 di benua Eropa. Perang Dunia II antara Jerman dengan Negara sekutunya yaitu Amerika Serikat. Perang Dunia II meledak, dikarenakan Adolf Hitler yang saat itu tokoh yang paling berkuasa dan paling ditakuti di Jerman menyerang Polandia. Polandia diintervensi dan berhasil dikuasai oleh Jerman hanya dalam 17 hari. Penyerangan dan penaklukan Polandia yang dilakukan Jerman, membuat Perancis merasa was-was terhadap Jerman. Perasaan was-was yang dirasakan Perancis jika Jerman akan menyerang Perancis memang terjadi. Sehingga Perancis belum melakukan persiapan perang dengan Jerman, akhirnya kalah.

Kekalahan Perancis mendapat simpati dari Inggris dan Amerika Serikat. Sehingga mereka membentuk sebuah aliansi untuk menjatuhkan Jerman. Dan dari sinilah Perang Dunia II berlanjut, membuat banyaknya bangunan yang hancur, banyaknya bertumpahan darah sampai menyebabkan nyawa melayang saat Perang Dunia II berlangsung. Selama Perang Dunia II banyak perubahan-perubahan yang terjadi di Negara-negara di benua lain. Perubahan-perubahan tersebut merubah cara pandang politik, ekonomi, dan sosial Negara-negara lainnya. Para pemimpin Negara tersebut memikirkan bagaimana mereka akan bertahan selama paska Perang Dunia II, karena suasana saat itu sangat tidak kondusif.

Selain itu, melihat kondisi benua Eropa saat pasca Perang Dunia II sangat memprihatinkan. Banyaknya bangunan yang hancur akibat peperangan dan tidak layak untuk ditempati, serta banyaknya korban-korban yang menderita luka-luka hingga ada yang meninggal. Krisis ekonomi yang terjadi di Eropa pasca Perang Dunia II menyebabkan mereka yang selamat dari Perang Dunia II, hidup dalam keadaan mengenaskan. Sehingga mereka meninggalkan tempat mereka berasal dan mencari tempat untuk hidup yang layak. Krisis kemanusiaan pasca Perang Dunia II membuat PBB membentuk sebuah organisasi internasional yang khusus menangani pengungsi, yaitu UNHCR (United Nations High Commissioner of Refugee).

Contoh lainnya krisis kemanusiaan seperti pada tahun 1956 terjadi eksodus besar-besaran, meledaknya pengungsi orang-orang Hongaria. Tahun 1956, Uni Soviet melakukan invansi ke Hongaria. Tujuan Uni Soviet melakukan invansi adalah untuk menggagalkan Revolusi Hongaria. Dimana Hongaria ingin merubah rezimnya dari komunis ke demokratis. Namun Uni Soviet melihat Hongaria dapat dijadikannya sekutunya di Eropa Timur, sehingga Uni Soviet menggagalkan Revolusi Hongaria dan rezim komunis tetap diterapkan di Hongaria. Invansi Uni Soviet ke Hongaria mengakibatkan 3000 orang tewas dan belasan ribu orang luka-luka. Mereka yang masih hidup dan berjumlah puluhan ribu ada yang di penjara dan di deportasi ke Uni Soviet.[8]

Tak ayal banyak rakyat Hongaria yang melarikan diri untuk menghindari perang di Negaranya sendiri. Jumlah rakyat Hongaria yang melarikan diri dari negaranya ada sekitar 200.000 orang. Peledakan jumlah pengungsi rakyat Hongaria mengakibatkan teori-teori mengenai UNHCR tidak dibutuhkan atau dipandang sebelah mata. UNHCR berupaya agar teori-teori yang mengatakan bahwa UNHCR tidak dibutuhkan itu hilang, dengan memberikan bantuan berupa memberi tenda-tenda atau menyewa sebagai tempat tinggal, makanan, air bersih, pakaian dan memberi pelindungan kepada rakyat Hongaria yang berada di Negara mereka tempati sementara.

Hal ini sesuai dengan isi konvensi 1951 dan protokol 1967 mengenai pengungsi, diantaranya:[9]
a.    Pengertian dasar pengungsi.
Pengertian dasar Pengungsi diartikan dalam Konvensi 1951 dan Protokol 1967 penting diketahui sebab diperlukan untuk menetapkan status pengungsi seseorang (termasuk pengungsi atau bukan). Penetapan ini ditetapkan oleh negara tempat orang itu berada dan bekerja sama dengan UNHCR  (United Nation High Commissioner For Refugee), yang menangani masalah pengungsi dari PBB.
b.    Status hukum pengungsi, hak dan kewajiban pengungsi di negara tempat pengungsian (hak dan kewajiban berlaku di tempat pengungsian itu berada).
c.    Implementasi (pelaksanaan) perjanjian, terutama menyangkut administrasi dan hubungan diplomatik. Di sini titik beratnya administrasi dan hubungan diplomatik. Disini titik beratnya ialah pada hal-hal yang menyangkut kerja sama dengan UNHCR. Dengan demikian, UNHCR dapat melakukan tugasnya sendiri dan melakukan tugas pengawasan, terutama terhadap negara-negara tempat pengungsi itu berada.

Seiring berkembangnya zaman, banyak konflik yang terjadi antara Negara dengan Negara, Negara dengan ras/etnis, ras/etnis dengan ras/etnis. Contoh konflik antara Negara dengan ras/etnis adalah kasus Negara Myanmar dengan etnis Rohingya. Awal mula terjadinya konflik ini ialah junta Myanmar mengkambinghitamkan etnis Rohingya dengan etnis Rakhine yang beragama budha, dengan mengadakan kampanye anti islam agar etnis Rohingya dimusuhi.[10] Pemerintah Myanmar tidak mengakui adanya etnis Rohingya sebagai warga Negara Myanmar, sebagaimana terdapat dalam Burma Citizenship Law 1982, isinya:[11]

Pasal 3: “Nationals such as the Kachin, Kayah, Karen, Chin, Burman, Mon, Rakhine or Shan and ethnic groups as have settled in any of the territories included within the State as their permanent home from a period anterior to 1185 B.C., 1823 A.D. are Burma citizens.”
Pasal 4: “The Council of State may decide whether any ethnic group is national or not.”

Tindakan tidak adil yang etnis Rohignya terima dari pemerintahan Myanmar mengakibatkan mereka melarikan diri dari negaranya dan mengungsi ke Negara-negara terdekat seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Kedatangan mereka dianggap sebagai imigran gelap atau pengungsi karena mereka tidak memiliki izin hukum yang legal untuk memasuki suatu wilayah. Sebelumnya mari kita ketahui apa itu yang dimaksud dengan pengungsi. Pengungsi menurut seorang ahli, Malcom Proudfoot mengatakan bahwa[12]
These forced movements,...were the result of the persecution, forcible deportation, or flight of Jews and political opponents of the authoritarians governments; the transference of ethnic population back to their homeland or to newly created provinces acquired by war or treaty; the arbitatry rearrangement of prewar boundaries of sovereign states; the mass flight of the air and the terror of bomb arment from the air and under the threat or pressure of advance or retreat of armies over immense areas of Europe; the forced removal of populations from coastal or defence areas under military dictation; and the deportation for forced labour to bloster the German war effort.

Pengertian pengungsi menurut UNHCR ada dua istilah:[13]
a.    Pengungsi Mandat adalah orang-orang yang diakui statusnya sebagai pengungsi oleh UNHCR sesuai dengan fungsi, wewenang atau mandate yang ditetapkan oleh statute UNHCR.
b.    Pengungsi statuta adalah orang-orang yang berada di wilayah Negara-negara pihak pada Konvensi 1951 (setelah mulai berlakunya konvensi ini sejak tanggal 22 April 1954) dan/atau Protokol 1967 (sesudah mulai berlakunya Protokol ini sejak 4 Oktober 1967). Jadi antara kedua istilah ini hanya dipakai untuk membedakan antara pengungsi sebelum Konvensi 1951 dengan pengungsi menurut Konvensi 1951. Kedua kelompok yang dalam instrumen-instrumen internasional masuk dalam kategori pengungsi yang dapat mendapat perlindungan UNHCR.

Pengungsi menurut Haryomataram terbagi dua macam, yaitu:[14]
a.    Human Rughts Refugees adalah mereka yang (terpaksa) meninggalkan negara atau kampung halaman mereka karena adanya “fear of being persecuted”, yang disebabkan masalah ras, agama, kebangsaan atau keyakinan politik. Telah ada Konvensi dan Protokol yang mengatur Status dari Human Rights Refugees ini.
b.    Humanitarian Refugees adalah mereka yang (terpaksa) meninggalkan negara atau kampung halaman mereka karena merasa tidak aman disebabkan karena ada konflik (bersenjata) yang berkecamuk dalam negara mereka. Mereka pada umumnya, di negara dimana mereka mengungsi, dianggap sebagai “alien‟. Menurut Konvensi Geneva 1949, “alien” ini diperlakukan sebagai “protected persons”. Dengan demikian mereka mendapat perlindungan seperti yang diatur, baik dan Konvensi Geneva 1949 (terutama Bag. IV), maupun dalam Protokol Tambahan I – 1977.

Jadi definisi pengungsi menurut saya sendiri, pengungsi adalah orang-orang yang pergi meninggalkan negaranya untuk mendapatkan hak kehidupan yang lebih baik di Negara yang didatanginya, karena mereka mendapatkan ancaman, penyiksaan yang menimbulkan rasa trauma dan ketakutan akan negaranya sendiri.

                        Konflik etnis Rohingya dengan pemerintah Myanmar ini mendapat perhatian seluruh dunia. Bahkan UNHCR langsung turun tangan untuk menangani masalah ini, karena ini telah termasuk dalam kejahatan genosida. UNHCR segera memberi bantuan bahkan Negara yang didatangi pengungsi tidak mentandatangani atau meratifikasi Kovensi 1951 dan Protokol 1967. Seperti Indonesia, merupakan Negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia namun Indonesia belum meratifikasi Konvensi 1951 dan Protokol 1967. Indonesia menampung para pengungsi etnis Rohingya dengan batasan waktu yang ditetapkan, tentu ini telah ditetapkan status pengungsi oleh UNHCR. Indonesia hanya memberi lahan untuk pemukiman, namun Indonesia tidak memiliki dana yang lebih untuk memberi bantuan lanjutan. Sehingga Indonesia meminta bantuan dana ke UNHCR dan UNHCR memberikannya.

                        Selain itu, dalam konflik etnis Rohingya sangat kompleks. Karena etnis Rohinya distatuskan sebagai pengungsi di Negara pemberi suaka dan juga etnis Rohingya ini telah kehilangan kewarganegaraan sebab tidak diakuinya oleh pemerintah Myanmar juga telah terdapat didalam Burma Citizenship Law 1982 yang isinya telah saya tuliskan diatas. Disini fungsi UNHCR meluas, dimana UNHCR berupaya menangani bantuan bagi orang-orang tanpa kewarganegaaran yaitu dengan memberikan bantuan hukum kepada orang-orang yang tidak berkewarganegaraan dan membantu menghindari serta menghapus adanya orang tanpa status kewarganegaraan di dunia

                        Banyaknya perperangan yang mengakibatkan krisis kemanusian, maka banyaknya dana bantuan kemanusiaan yang dikeluarkan oleh UNHCR. Anggaran bantuan kemanusiaan UNHCR telah diatur dalam Statuta UNHCR pasal 15(a):[15]
Within the limits of the budgetary appropriations provided, the staff of the Office of the High Commissioner shall be appointed by the High Commissioner and shall be responsible to him in the exercise of their functions.

UNHCR saat ini mengalami krisis financial. Seperti contoh saat ini terjadi perperangan yang bergejolak di tanah Arab. Perperangan untuk merebutkan tanah suci di Suriah menyebabkan kota Suriah dan sekitarnya hancur lebur. Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan dan banyaknya jumlah pengungsi dari tanah Arab tersebut. Misi bantuan kemanusiaan yang dilakukan UNHCR butuh biaya yang besar untuk masalah ini. Apalagi saat musim dingin yang terjadi, kekurangan dana sebesar $25 juta dengan 1.9 juta orang IDP (Internal Displace Person) dan 225.000 pengungsi ke Negara tetangga.[16]
           
                        Di Suriah, bantuan yang diberikan UNHCR difokuskan menjadi dua bidang. Yang pertama, penyediaan paket bantuan musim dingin terdiri dari barang-barang bantuan inti, tempat penampungan kolektif dan swadaya yang saat ini menjadi perumahan ribuan keluarga pengungsi. Populasi untuk paket bantuan musim dingin ada sekitar 2,05 juta orang, dan UNHCR menanggung 68 persen dari mereka. Jadi biaya yang diperlukan ada sekitar $27,4 juta untuk menutupi 1,4 juta orang.

Yang kedua, penampungan kolektif dan pribadi untuk 13.700 keluarga, termasuk penyediaan berbagai bahan untuk menjaga keluarga tetap hangat dan kering. Bahan-bahan ini termasuk lembaran isolasi nilon dan karpet lantai, insulasi atap, terpal transparan untuk jendela, dan memperluas busa untuk menutup kesenjangan dinding dan pintu. Jadi Biaya rata-rata per penampungan adalah antara $250 dan $300 dan total yang dibutuhkan untuk 13.700 keluarga adalah $3,8 juta.[17]

                        Masalah lain yang dihadapi UNHCR ialah dahulu para staf UNHCR dilindungi untuk berpergian dengan bebas dan aman di wilayah konflik, namun sekarang banyak Negara yang berkonflik tidak menghormati netralitas dan sifat kemanusiaan para pekerja PBB. Tak sedikit pekerja kemanusiaan PBB jadi korban penculikan dan pembunuhan saat menjalankan tugas.



Kesimpulan
   Lahirnya UNHCR dilatarbelakangi karena pada pasca Perang Dunia II terjadi peledakan pengungsi. Sehingga PBB membentuk sebuah organisasi internasional yang bergerak khusus menangani masalah pengungsi. UNHCR memiliki instrumen dasar agar tindakan UNHCR berlaku secara resmi di mata hukum, yaitu Statuta UNHCR.

            Semenjak lahirnya UNHCR banyak pro dan kontra atau permasalahan yang dihadapinya. Dengan adanya UNHCR, hak masyarakat internasional dilindungi secara fundamental. Dan permasalahan yang dihadapi UNHCR, bermula saat meledaknya pengungsi di Eropa tahun 1954. Karena baru dibentuk UNHCR kekurangan staf untuk mengurus pengungsi di Eropa pada saat itu. Permasalahan yang dihadapi UNCHR sekarang ialah banyaknya Negara yang berkonflik juga semakin banyak dana bantuan kemanusiaan yang akan disalurkan untuk korban yang selamat. Sehingga UNHCR mengalami krisis financial. Dana Komisatariat Tinggi PBB (UNHCR) tidak meminta bantuan ke negara pemberi suaka atau ke Negara-negara lain, melainkan UNHCR memperoleh dana dari dana sukarela yang diberikan masyarakat internasional.

            Masalah lain adalah keselamatan pekerja UNHCR tidak terjamin, banyak diantara mereka menjadi korban penculikan dan pembunuhan saat mereka melakukan tugas. Hal ini dikarenakan Negara yang berkonflik tidak menghormati netralitas dan sifat kemanusiaan para pekerja



Daftar Pustaka
1.      Hegar Julius. 2013. “Peranan United Nations High COmmisioner Refugees (UNHCR) Dalam Menangani Pengungsi dan Pencari Suaka di Indonesia 2008-2011. Skripsi Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
2.      M. Husni Syam. “Perlindungan Internasional Terhadap Pengungsi Dalam Konflik Bersenjata”, dalam http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/syiar_hukum/article/download/505/pdf diakses 10 Januari 2017.
3.      UNCHR. “Sejarah UNHCR”, dalam http://www.unhcr.or.id/id/tentang-unhcr/sejarah-unhcr diakses 10 Januari 2017.
4.    Ibid.
5.    Universitas Sumatera Utara. “Bab II: Profil UNHCR”, dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/58090/4/Chapter%20II.pdf diakses 03 Januari 2017.
6.    UNHCR. “Mission Statement”, dalam http://www.unhcr.or.id/images/pdf/mission_statement.pdf diakses 13 Januari 2017.
7.    NN. 2013. “Tugas Lembaga-Lembaga PBB”, dalam https://langit-langit.com/2013/12/17/tugas-lembaga-khusus-pbb/ diakses 13 Januari 2017.
8.    NN. 2012. “Invansi Uni Soviet ke Hongaria (1956)”, dalam http://www.re-tawon.com/2012/08/invasi-uni-soviet-ke-hungaria-1956.html diakses 13 Januari 2017.
9.    “Perlindungan Pengungsi (Refugee) Menurut Hukum Internasional”, dalam si.uns.ac.id/profil/uploadpublikasi/Jurnal/196004161986011002PERLINDUNGAN%20PENGUNGSI.doc diakses 31 Oktober 2016.
10.  Winner Nabilla Jatyputri. 2015. “Penerapan Prinsip Non-Discrimination Bagi Pengungsi Rohingya di Indonesia”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
11.  Burma Citizenship Law, dalam http://www.ilo.org/dyn/natlex/docs/ELECTRONIC/87413/99608/F111836952/MMR87413.pdf diakses 06 Januari 2017.
12.  Rahmat, Darmawan. “Pengertian Refugees (Pengungsi), dalam https://www.academia.edu/9834490/Pengertian_Refugees_Pengungsi diakses 13 Januari 2017.
13.  “Pengaturan Pengungsi Internasional dalam Hukum Internasional”, dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/48176/3/Chapter%20II.pdf diakses 13 Januari 2017.
14.  “Aturan-aturan Hukum Internasional Mengenai Suaka”, dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/50980/3/Chapter%20II.pdf diakses 13 Januari 2017.
15.  Statuta UNHCR.
16.   NN. 2014. “UNHCR: Pengungsi di Negara-Negara Sekitar Suriah&Irak yang Dilanda Kekurangan Bantuan Musim Dingin”, dalam http://www.hasi.or.id/unhcr-kondisi-pengungsi-di-negara-negara-sekitar-suriah-irak-yang-dilanda-kekurangan-bantuan-musim-dingin.aspx/ diakses 13 Januari 2017.
17.  Ibid.




[1] Hegar Julius. 2013. “Peranan United Nations High COmmisioner Refugees (UNHCR) Dalam Menangani Pengungsi dan Pencari Suaka di Indonesia 2008-2011. Skripsi Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
[2] M. Husni Syam. “Perlindungan Internasional Terhadap Pengungsi Dalam Konflik Bersenjata”, dalam http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/syiar_hukum/article/download/505/pdf diakses 10 Januari 2017.
[3] UNCHR. “Sejarah UNHCR”, dalam http://www.unhcr.or.id/id/tentang-unhcr/sejarah-unhcr diakses 10 Januari 2017.
[4] Ibid.
[5] Universitas Sumatera Utara. “Bab II: Profil UNHCR”, dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/58090/4/Chapter%20II.pdf diakses 03 Januari 2017.
[6] UNHCR. “Mission Statement”, dalam http://www.unhcr.or.id/images/pdf/mission_statement.pdf diakses 13 Januari 2017.
[7] NN. 2013. “Tugas Lembaga-Lembaga PBB”, dalam https://langit-langit.com/2013/12/17/tugas-lembaga-khusus-pbb/ diakses 13 Januari 2017.
[8] NN. 2012. “Invansi Uni Soviet ke Hongaria (1956)”, dalam http://www.re-tawon.com/2012/08/invasi-uni-soviet-ke-hungaria-1956.html diakses 13 Januari 2017.
[9]“Perlindungan Pengungsi (Refugee) Menurut Hukum Internasional”, dalam si.uns.ac.id/profil/uploadpublikasi/Jurnal/196004161986011002PERLINDUNGAN%20PENGUNGSI.doc diakses 31 Oktober 2016.
[10] Winner Nabilla Jatyputri. 2015. “Penerapan Prinsip Non-Discrimination Bagi Pengungsi Rohingya di Indonesia”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
[11]Burma Citizenship Law, dalam http://www.ilo.org/dyn/natlex/docs/ELECTRONIC/87413/99608/F111836952/MMR87413.pdf diakses 06 Januari 2017.
[12] Rahmat, Darmawan. “Pengertian Refugees (Pengungsi), dalam https://www.academia.edu/9834490/Pengertian_Refugees_Pengungsi diakses 13 Januari 2017.
[13]“Pengaturan Pengungsi Internasional dalam Hukum Internasional”, dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/48176/3/Chapter%20II.pdf diakses 13 Januari 2017.
[14]“Aturan-aturan Hukum Internasional Mengenai Suaka”, dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/50980/3/Chapter%20II.pdf diakses 13 Januari 2017.
[15] Statuta UNHCR.
[16] 2014. “UNHCR: Pengungsi di Negara-Negara Sekitar Suriah&Irak yang Dilanda Kekurangan Bantuan Musim Dingin”, dalam http://www.hasi.or.id/unhcr-kondisi-pengungsi-di-negara-negara-sekitar-suriah-irak-yang-dilanda-kekurangan-bantuan-musim-dingin.aspx/ diakses 13 Januari 2017.
[17] Ibid.

Saturday, January 14, 2017

COMFORT WOMEN DALAM PERSPEKTIF KOREA SELATAN

Comfort women merupakan sebuah istilah untuk para wanita  yang dipaksa menjadi sexual slavery tentara-tentara kekaisaran Jepang di Negara-negara yang menjadi daerah jajahan Jepang dan selama Perang Dunia II. Comfort women dalam bahasa Jepangnya ialah Jugun Ianfu. Korea Selatan merupakan Negara yang dimana para wanita di Korea Selatan menjadi salah satu sexual slavery-nya Jepang. Jepang yang dipimpin oleh Perdana menteri, Shinzo Abe dengan Presiden Korea Selatan, Park Geun Hye mengadakan pertemuan dan melaksanakan perjanjian mengenai Comfort Women.

Perjanjian mengenai Comfort Women diadakan pada bulan November 2015 silam. Perjanjian mengenai Comfort Women menjadi isu yang controversial di Korea Selatan. Kesepakatan atau perjanjian ini baru terjalin karena adanya tekanan eksternal dari kedua belah pihak dan ada sebagian consensus mengatakan bahwa terjalinnya perjanjian ini dikarenakan ayahnya presiden Park Geun Hye pernah bekerja untuk pemerintahan Jepang pada zaman colonial dan menyebabkan presiden Park Geun Hye merasa berhutang budi atau adanya rasa ingin menyelesaikan permasalahan ini.

Jepang, melalui Perdana Menterinya, Shinzo Abe telah melontarkan permintaan maaf kepada korban-korban yang menjadi sexual slavery tentara-tentaranya pada zaman colonial. Namun rakyat Korea Selatan menolak permintaan maaf tersebut dan juga rakyat Korea Selatan mendirikan patung “Comfort Women” di depan gedung kedutaan besar Jepang yang berada di Seoul. Banyaknya rakyat Korea Selatan yang tidak menyetujui perjanjian ini ada sekitar 50.7%, karena rakyat Korea Selatan merasa masalah ini berkaitan dengan harga diri para wanita di negaranya yang telah dirusak oleh tentara-tentara colonial Jepang.

Pemerintahan Korea Selatan mengatakan bahwa perjanjian ini akan tetap terjalin, jika:
ü  Jepang memberikan dana sebesar 1 miliar yen bagi para korban yang masih hidup dan pemerintahan Korea Selatan akan mengelola untuk dibagikan.
ü  Dana tersebut juga dilengkapi dengan permintaan maaf yang mendalam yang disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
ü  Pemerintahan Korea Selatan juga akan mempertimbangkan masalah ini terselesaikan jika Jepang memenuhi janji-janjinya.
ü  Korea Selatan akan menghancurkan patung yang melambangkan “Comfort Women” yang berada di depan gedung kedutaan besar Jepang di Seoul.

ü  Kedua belah pihak berjanji untuk tidak saling mengkritik mengenai masalah ini di depan masyarakat internasional.

Tuesday, January 3, 2017

PERSPEKTIF GAME THEORY

Perspektif game theory terdapat tiga macam, diantaranya:

  1. Prisioner Dilema, dimana perspektif ini memerlukan kerjasama dan kompromi. Misalnya actor A melakukan kejahatan sesuai dengan kejahatan actor B, namun kejahatan actor A ini diketahui oleh actor C. Jika actor C memberikan saksi terhadap apa yang dilakukan actor A maka actor A dijatuhi hukuman yang berat sedangkan actor B akan dibebaskan. Jika actor C mengadukan apa yang actor A dan actor B lakukan dan keduanya berusaha menyangkalnya maka mereka akan diberikan hukuman yang sama. Dan jika mereka bekerjasama untuk menyembunyikannya maka keduanya akan terbebas dari ancaman hukuman.
  2. Stag Hunt Game, dimana menggambarkan konflik dan kerjasama sosial. Game theory ini menganalogikan pemburuan rusa dan kelinci. Jika actor A dan actor B berkerjasama dalam menangkap seekor rusa namun membutuhkan waktu yang lama maka mereka akan mendapatkan keuntungan yang besar. Jika actor A atau actor B membelot, menangkap seekor kelinci karena tidak sabar maka keduanya kehilangan kepercayaan masing-masing dan memperoleh keuntungan yang kecil ketimbang memburu rusa. Jika actor A dan actor B bersama-sama memburu kelinci maka mereka akan berupaya lebih keras atau bersaing karena kesempatan mereka mendapatkan kelinci menjadi terbatas, ini dapat menyebabkan konflik yang terjadi antar actor A dan actor B.
  3. Chicken Game, dimana ini menganalogikan konflik pengendara kendaraan. Jika actor A dan actor B sama-sama kencang dalam melajukan kendaraannya dan diantara mereka berdua tidak berniat untuk menghindarinya dan terjadi tabrakan maka ini menggambarkan bahwa keduanya tidak mau kalah dari yang lain. Jika actor A atau actor B mengelak dari tabrakan itu maka salah satunya dianggap sebagai pencundang. Dan jika actor A dan actor B sama-sama mengelak dari tabrakan maka diantara mereka berdua tidak ada pemenang maupun pecundang

Sunday, October 23, 2016

10 CONTOH REZIM INTERNASIONAL


10 Contoh Rezim Internasional
1.       Global nuclear regulatory regime “International Atomic Energy Agency” merupakan sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai, dan untuk menghambat penggunaannya untuk tujuan militer, termasuk senjata nuklir.[1]
2.       International Civil Aviation Organization (ICAO) merupakan sebuah organisasi lembaga PBB yang didedikasikan mengenai transportasi udara internasional yang aman dan efisien di setiap Negara.[2]
3.       International Court of the Justice (ICJ) merupakan organ peradilan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).[3]
4.       International Monetary Fund (IMF) merupakan organisasi internasional bertujuan mempromosikan pemeliharaan ekonomi global agar selalu sehat.[4]
5.       World Trade Organization (WTO) merupakan organisasi perdagangan dunia yang berperan dalam mempromosikan serta memperkuat diterapkannya aturan dan hukum perdagangan internasional yang sudah disepakati.[5]
6.       Kimberley process certification scheme (KPCS) merupakan salah satu bentuk rezim internasional yang mengatur masalah perdagangan berlian untuk mencegah terjadinnya konflik berlian. Berlian menjadi sumber pendanaan konflik perang saudara di berbagai negara khusunya Afrika. Namun, rezim KPCS tidak efektif dalam menyelesaikan konflik berlian.[6]
7.       Protokol Kyoto merupakan sebuah perjanjian internasional yang dimaksudkan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh industri dunia, yang harus dicapai pada tahun 2012.[7]
8.       United Nation on The Law of The Sea (UNCLOS) merupakan perjanjian internasional yang dihasilkan dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut yang ketiga (UNCLOS III) yang berlangsung dari tahun 1973 sampai dengan tahun 1982. Konvensi Hukum Laut ini mendefinisikan hak dan tanggung jawab negara dalam penggunaan lautan di dunia serta menetapkan pedoman untuk bisnis, lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam laut.[8]
9.       United Nation Framework Concention on Global Climate Change (UNFCCC) merupakan sebuah kesepakatan internasional yang bertujuan untuk menstabilisasi konsentrasi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global.[9]
10.   Nuclear Non-Proliferation Treaty merupakan suatu perjanjian yang ditandatangi pada 1 Juli 1968 yang membatasi kepemilikan senjata nuklir.[10]




[1] https://www.translate.com/english/badan-energi-atom-internasional-iaea-adalah-sebuah-organisasi-internasional-yang-bertujuan-untuk-m/39907233
[2] https://www.britannica.com/topic/International-Civil-Aviation-Organization
[3] http://www.icj-cij.org/court/index.php?p1=1
[4] http://www.amazine.co/25015/apa-itu-imf-fakta-sejarah-informasi-lainnya/
[5] http://tatangsma.com/2015/08/apa-pengertian-wto-dan-sebutkan-tujuannya.html
[6] https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjY8IaF9fDPAhUJSI8KHVOQD04QFggmMAE&url=http%3A%2F%2Frepository.upnyk.ac.id%2F6901%2F1%2FRezim_internasional_merupakan_bentuk_kerjasama_internasional_yang.pdf&usg=AFQjCNEBnHTnkdNFbrsBMJB_uCQTtS_t-g&sig2=m4v1p9Z7pAaiAkLZaqKrtw
[7] http://www.amazine.co/24496/apa-itu-protokol-kyoto-fakta-sejarah-informasi-lainnya/
[8] https://id.wikipedia.org/wiki/Konvensi_Perserikatan_Bangsa-Bangsa_tentang_Hukum_Laut
[9] http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/unfccc-101/blog/37307/
[10] https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Nonproliferasi_Nuklir

Wednesday, July 20, 2016

PERBEDAAN CHECHNYA MASA LALU DENGAN MASA KINI

CHECHNYA


Paper
Diajukan untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Diplomasi HI di Eropa


Oleh:
Indah Nur Azizah


ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER
Jalan Dipatiukur No. 112-116 Bandung Telp. (022)2504119, (022)2506634
Website: http://www.unikom.ac.id
TAHUN 2016/2017


Latar belakang
Awalnya Chechnya merupakan suatu wilayah yang bebas, tetapi pada abad ke-18 Rusia dibawah pemerintahan Tsar Peter Agung yang memiliki karakter ekspansif, kemudian dilanjutkan oleh Tsar Katherina Agung II mulai berhasil menganeksasi wilayah-wilayah pegunungan Kaukasus Utara, salah satunya wilayah bangsa Chechen yakni, Chechnya.
            Republik Chechnya merupakan salah satu negara bagian yang ada di Rusia. Sejak pertama kali bergabung dengan Rusia pada tahun 1870-an, kawasan ini memang tidak pernah sepi dari berbagai konflik. Kondisi ini disebabkan karena sejak awal rakyat Chechnya memang sudah tidak setuju untuk bergabung dengan Rusia. Proses masuknya Chechnya kedalam bagian kerajaan Rusia diwarnai dengan pertempuran yang sangat panjang dan memakan waktu hampir 50 tahun dari tahun 1817 hingga 1864. Rusia baru berhasil merebut Chechnya pada tahun 1870-an. Pertempuran yang sangat lama ini membuat masyarakat Chechnya memiliki cara pandang yang negatif terhadap Rusia.
            Konflik yang terjadi di Chechnya disebabkan oleh beberapa factor, seperti factor ekonomi, politik, ideologi dan juga factor dari bangsa Chencen, penduduk asli Chechnya yang dendam terhadap tindakan politik dan militer yang dilakukan oleh pemerintah Uni Soviet pada saat itu dan itu menjadi alasan dasar bangsa Chenchen untuk bangkit melawan. Adanya kebijakan Glasnot dan Perestroika yang ditetapkan oleh Mikhael Gorbachev membuat Chechnya gencar melakukan pemberontakan dan memerdekan diri dari Rusia. Banyaknya perlawanan dan pemberontakan yang terjadi di Chechnya akibat pemerintahan Rusia yang otoriter menimbulkan konflik-konflik internal antar pemimpin Chechnya yang menginginkan kekuasaan dan pengaruh di antara rakyat dataran tinggi/gunung. Perlawanan kaum separatis Chechnya (yang biasanya berasal dari etnis-etnis keras dan golongan Islam garis keras) selama berusaha memisahkan diri dari Rusia selalu mendapat perlawanan dari saudara mereka sendiri yang lebih pro-Rusia (biasanya berasal dari pemimpin-pemimpin yang sekuler maupun kaum agamis yang tradisional). Konflik tersebut menyebabkan meletusnya perang Chechnya tahun 1994 di Moskow. Pada saat itu Chechnya dipimpin oleh mantan Mayjen  Dzokhar Dudayev, dan ia mempoklamirkan Republik Chechnya Ichkeria.



Masalah
A.    Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Dzhokhar Dudayev
            Dzhokhar Dudayev adalah seorang Marsekal Udara Soviet, pemimpin Chechnya yang pertama dan presiden Republik Chechnya Ichkeria, sebuah negara yang memisahkan diri di Kaukasus Utara. Ia adalah seorang pemimpin Perang Chechnya Pertama. Ia lahir pada tanggal 15 April 1944 dan ia merupakan seorang pemimpin kelompok militan yang melakukan penyerang terhadap Partai Komunis setempat dan menewaskan Kepala Partai, Vitaly Kutsenko. Serangan tersebut membuat Rusia marah dan mengerahkan pasukannya ke Chechnya tepatnya di kawasan Grozny untuk melakukan pembasmian para militan. Namun upaya tersebut gagal karena pasukan yang dikirim justru dikepung oleh militan milik Dudayev.
            Pada tahun 1993, militan ini sudah tidak sabar melihat hasil perundingan dengan Rusia yang selalu mengalami jalan buntu. Mereka memutuskan untuk mendeklarasikan kemerdekaan Chechnya dengan nama Republik Chechnya Ichkeria (Chri). Dalam kemerdekaan ini, Dudayev diangkat menjadi Presiden. Sebagaimana yang biasa terjadi pada negara yang baru merdeka, Chechnya juga dilanda oleh krisis politik. Banyak rakyat Chechnya yang mendukung Dudayev, namun tak sedikit pula yang menuntutnya untuk lengser. Berbagai upaya kudeta dilakukann untuk melengserkan Dudayev dari kursi kepresidenan namun selalu gagal. Di kubu pemerintahan juga banyak diwarnai oleh intrik politik, pada bulan Juni 1993 Dudayev sempat membubarkan Parlemen karena menunjukkan mosi tidak percaya terhadapnya.
            Dudayev mulai menunjukkan sikap otoriternya, kondisi krisis politik dan krisis kepercayaan ini dimanfaatkan oleh Rusia untuk menyerang Chechnya. Pasukan Rusia mulai memasuki Chechnya dengan alasan untuk memobilisasi keamanan yang semakin kacau di Chechnya. Kehadiran pasukan Rusia ini ditentang oleh Dudayev karena dianggap sebagai intervensi terhadap negaranya. Namun pemerintah oposisi Chechnya yang tidak suka dengan Dudayev justru mendukung kehadiran Rusia dan meminta bantuan Rusia dalam melengserkan Dudayev dari kursi kepemimpinan. Perang sipil di Chechnya pun semakin membara karena pasukan pemerintah dibiayai oleh Dudayev sedangkan pasukan oposisi mendapat pasokan dari pemerintah Rusia.
Pada masa pemerintahan Ramzan Akhmadovich Kadyrov
            Ramzan Kadyrov adalah Presiden pemerintah Federal Rusia, Republik Chechnya sejak 15 Februari 2007. Ia dilantik sebagai presiden Chechnya pada 6 April 2007 atas penunjukan Presiden Vladimir Putin. Dengan tangan kanannya di atas UUD Chechnya, Ramzan diambil sumpah kepresidenannya di Kota Gudermes dengan pengamanan ketat. Tiap jarak 100 meter, polisi Chechnya mendirikan pos pemeriksaan. Ramzan adalah mantan pemimpin pemberontak yang dikenal dekat dengan Kremlin. Ayahnya adalah mantan Presiden Akhmad Kadyrov yang dibunuh pada Mei 2004. Ia mempunyai sebuah tentara pribadi yang dikenal sebagai Kadyrovit.
            Sebelum menjadi presiden, Ramzan Kadyrov melakukan politik sepakbola pada masa kampanye-nya. Dimana sepakbola yang dijadikan sebagai alat politiknya guna untuk meredam tendensi kekerasan Chechnya sekaligus menampik isu jika daerah kekuasaannya tersebut masih terlalu berbahaya bagi orang asing. Ramzan ingin mencitrakan Chechnya sebagai wilayah yang sudah aman dan ramah. Ia juga mengatakan bahwa sepakbola membawa sukacita bagi kehidupan orang-orang Chechnya, ia juga mendirikan sebuah klab sepakbola Chechnya dan stadion Akhmat Arena sebagai salah stadion berstandar internasional di Chechnya. Itu merupakan bentuk bukti dari politik sepakbola yang percaya Chechnya dipandang sebagai Negara yang sudah aman dan ramah. Namun, untuk mencapai ambisinya tersebut Ramzan melakukan cara-cara kotor.
            Ramzan dipilih dan dilantik secara de facto oleh pemerintahan Rusia di Moskow. Ramzan dikenal sebagai tangan kanan atau kepercayaan Vladimir Putin, karena Ramzan mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan presiden Rusia tersebut. Hal ini berbeda dari presiden-presiden Chechnya terdahulu yang anti terhadap Rusia. Ramzan Kadyrov adalah tokoh etnik Chechnya yang penuh kontroversi. Pendidikannya tergolong sangat rendah. Namun Rusia menggambarkannya sebagai orang yang berhasil memulihkan stabilitas Chechnya dan membangun kembali Grozny, ibu kota Chechnya, dari kehancuran perang. Sementara berbagai kelompok pembela hak asasi manusia, bahkan Dewan HAM Eropa, menggambarkan Kadyrov sebagai tokoh yang bergelimangan darah.
            Ramzan Kadyrov merupakan seorang bertangan besi, karena beliau  berkuasa dengan menggunakan kekerasan, serta memimpin milisi yang menculik, menyiksa dan membunuh warga dan pemberontakan di Chechnya. Walaupun seorang bertangan besi, Ramzan juga merupakan seorang muslim yang taat terhadap agamanya, ia mewajibkan bagi pasukannya Kadyrovit untuk melaksanakan sholat subuh dan isya berjamaah, jika tidak maka akan mendapat hukuman berupa pemecatan.

B.     Ekonomi
Pada Zaman Dahulu
            Chechnya merupakan Negara federasi Rusia yang berpenghasil minyak dan akses transportasi dan fasilitas untuk membawa minyak ke Laut Kaspia dari Azerbaijan ke tujuan Eropa melalui pipa strategis di seluruh Chechnya. Selain itu, Chechnya terletak berbatasan Georgia yang telah memetakan kebijakan luar negeri Negara itu dengan dukungan Amerika Serikat. Oleh sebab itu Rusia ingin pertahankan Chechnya di bawah kendalinya agar pengaruh Amerika tidak masuk lebih dalam ke wilayah Rusia lainnya. Itu adalah alasan mengapa Rusia tidak memberikan kemerdekaan bagi Chechnya, sehingga bangsa Chenchen atau penduduk asli Chechnya melakukan pemberontakan dan terjadilah perang Chechnya I dan II. Banyak rumah-rumah dan industry di Chechnya hancur, banyak penduduk Chechnya yang hilang pekerjaan sehingga angka kemiskinan di Chechnya meningkat. Perekonomian Chechnya pada saat itu benar-benar hancur, kilang-kilang minyak yang menjadi sector utama pendapatan Chechnya di bakar.
            Pada tahun 1921, kelaparan melanda wilayah Volga dan upah untuk tentara buruh Kaukasia tidak dibayar. Hal tersebut menyebabkan semangat dan disiplin para pekerja menurun sehingga rakyat Chechnya yang bekerja di industry minyak dan sebagainya memilih berhenti dari pekerjaanya dan kembali ke kehidupan pendesaan seperti bertani dan berternak. Langkah tersebut diambil pemerintahan Chechnya untuk memulihkan kembali ekonomi di Chechnya.
            Sehingga awal tahun bagi Uni Soviet merupakan periode pemulihan dan pembangunan ekonomi nasional di Chechnya. Dalam waktu singkat, banyak perusahaan yang dibangun kembali dan diperluas, dan yang baru didirikan. Pengembangan industri didampingi pertumbuhan jumlah pekerja, terutama di kalangan orang-orang Chechen. Chechnya memainkan peran penting dalam mendorong industrialisasi Uni Soviet, berkat cadangan minyak yang besar. Itu hanya kedua Baku volume produksi, tapi menghasilkan lebih dari separuh bensin di Uni Soviet.
            Pada tahun 1930, Chechnya menjadi republik industri yang paling maju di Kaukasus Utara. Industri utama termasuk produksi minyak dan gas bumi, kilang, produksi bahan kimia, pembuatan peralatan penggalian minyak, pengolahan makanan dan industri ringan dan cottage.
            Pada awal 1940-an, Chechnya menghasilkan 3-4 miliar ton minyak per tahun. Ada penurunan ditandai dalam ekstraksi minyak mengikuti pengasingan dari Chechen dan Ingushetia pada 1944, sebanyak teknisi berpengalaman dan insinyur yang tiba-tiba dipindahkan dari tempat kejadian tanpa pengganti yang memadai. Produksi memuncak pada tahun 1971, ketika hampir 22 juta ton diekstraksi, dan setelah itu secara bertahap turun.

Pada Zaman Sekarang
Sebagai Negara dari Federasi Rusia yang diberi otonom, Chechnya pada tahun 2000 diberi anggaran oleh Rusia untuk merekonstruksi infrastruktur-infrastruktur dan rumah-rumah warga yang hancur akibat perang yang terjadi diantara bangsa Chenchen dengan pemerintahan Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin memberi kebebasan dan kepercayaan terhadap Ramzan Kadyrov untuk membangun kembali Chechnya. Walaupun sebagai Negara yang berpenghasilan minyak, nyatanya Chechnya belum mampu untuk membangun infrastruktur di Negaranya jika ekonominya bertumpu pada minyak bumi.
Dewasa ini, jika melihat Grozny ibukota Chechnya telah banyak berubah. Gedung-gedung pencakar langit serta hotel-hotel yang dibangun dan juga terdapat sebuah mesjid yang megah ditengah-tengah kota Grozny, yaitu mesjid Akhmat Kadyrov. Mesjid ini merupakan simbol dari budaya Chechnya kontemporer yang menampakkan keanggunan dan kekayaan.
Pemerintah Rusia juga telah meningkatkan perekonomian di Chechnya dengan mendorong perusahaan-perusahaan Rusia, baik swasta maupun milik negara, untuk berinvestasi di sana. Sektor pertama dari ekonomi dibangun kembali setelah perang adalah industri minyak bumi. Selain itu, Lukoil, perusahaan minyak swasta milik Rusia yang saat ini sedang membangun sebuah taman industri di luar Grozny, contoh pembangunan infrastuktur di sector parawisata adalah sebuah resort ski yang dibuka pada tahun 2012.
Salah satu impian presiden Ramzan Kadyrov tercapai yaitu menjadikan Chechnya sebagai Negara yang aman dan ramah tanpa dibayang-bayangi oleh masa lalu, terbukti sekarang banyaknya investor yang berinvestasi di Chechnya. Namun, sekarang ini Chechnya lebih terfokus pada pembangunan infrasturktur yang sempat hancur dan tidak memperhatikan kehidupan warganya sebab angka pengangguran meningkat.

C.    Keamanan
Pada Zaman Dahulu
            Sejak Republic Chechnya menyatakan kemerdekaannya tahun 1991, keadaan di Chechnya semakin memanas. Rusia semakin gencar melakukan penyerang ke Grozny, ibukota Chechnya guna untuk menggulingkan kekuasaan Dudayev. Pasukan militer Rusia dan tank-tank milik Rusia dikirim ke Chechnya untuk memberantas para pemberontak Chechnya. Pesawat militer Rusia membom pangkalan militer Chechnya dan warga sipil di Grozny. Sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan ratusan warga sipil yang mengungsi. Tidak hanya menyebabkan korban jiwa, banyak bangunan pemukiman warga dan bangunan publik seperti rumah sakit, panti asuhan dan lain sebagainya hancur.
            Karena banyaknya pasukan militer Rusia yang menduduki Chechnya untuk memberantas pemberontakan di Chechnya, dilakukan pembatasan jam malam dimana warga sipil tidak boleh keluar di malam hari dan juga pembatasan perjalanan dimana hanya ada beberapa jalanan di Chechnya yang dijaga ketat. Karena pasukan militer Rusia mengira pemberontak atau pasukan separatis pendukung Presiden Dudayev masuk dari jalan daerah tersebut. Konflik Chechnya memicu perdebatan yang besar dalam pengambilan keputusan yang pemerintah lakukan untuk hak-hak warga-warganya. Penyebaran pasukan militer Rusia atas perintah presiden Yeltsin tanpa ada dari persetujuan parlemen.
            Pada tanggal 30 Juli 1995, pemerintah dan pasukan yang setia kepada Presiden Chechnya, Dudayev menandatangani protokol militer menyerukan gencatan senjata, pelucutan senjata pemberontak, penarikan sebagian besar pasukan federal, dan pertukaran tahanan. Sehingga kita dapat ketahui dari situasi panas antara Chechnya dan Rusia menyebabkan kurangnya rasa aman bagi warga sipil maupun non-sipil yang berada di Chechnya.
           
            Pada Zaman Sekarang
Kadyrovites, adalah istilah dari anggota pasukan militer Kadyrov. Anggotanya diperkirakan lebih 5000ribu pasukan militer Kadyrovites, yang anggotanya terdiri dari mantan pemberontak. Pasukan milisi ini dibentuk sebagai pasukan pribadi Akhmad Kadyrov, ayah Ramzan Kadyrov. Dibawah kepemimpinan presiden Ramzan saat ini, Kadyrovites melakukan penculikan, pembunuhan dan lain sebagainya ke pemberontak-pemberontak yang anti Rusia dan warga sipil Chechnya. Sebagaimana kita tahu, presiden Ramzan lebih berpihak kepada Rusia bahkan ada yang mengatakan hubungan presiden Ramzan dengan presiden Vladimir Putin, presiden Rusia ibarat anak dan ayah.
Sehingga, jika ada saja pembelot atau pemberontak yang bisa saja mengganggu Rusia, maka presiden Ramzan akan mengerahkan pasukan milisinya untuk membereskan. Tindakan tersebut banyak menuai kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia. Namun semua kecaman tersebut dibantah oleh Kadyrov sendiri dan pada tanggal 29 April 2006, Ramzan Kadyrov secara resmi membubarkan pasukan khusus militernya, Kadyrovity.

D.    Sosial budaya
Pada Zaman Dahulu
                        Chechnya pada masa pemerintahan Uni Soviet merupakan negara kecil berbentuk republik otonomi Rusia dengan mayoritas penduduknya adalah beragama Islam yang memilih untuk menjadi sebuah negara yang merdeka pasca keruntuhan Uni Soviet. Chechnya bukan satu-satunya wilayah yang menginginkan kemerdekaannya, tetapi justru Chechnya-lah yang tidak diakui kemerdekaannya oleh Rusia, dibandingkan negara-negara eks-Uni Soviet lainnya, misalnya Ukraina. Sikap Chechnya yang telah mantap untuk tidak bergabung dengan Federasi Rusia mengakibatkan pemerintah Rusia menjadi berang, dan puncaknya pihak Rusia pada 11 Desember 1994 menyerbu  masuk ke dalam Chechya, maka meletuslah Perang Chechnya-Rusia I (1994-1996) dan yang kemudian dilanjutkan dengan Perang Chechnya-Rusia II (1999-2000).
                        Konfrontasi Rusia dengan Chechnya merupakan salah contoh kasus polemik internasional yang bukan lagi bersifat ideologis melainkan kultural. Chechnya yang mayoritas Muslim menolak bergabung dengan Rusia, karena pemerintah Rusia memaksakan pemerintahan yang sekular terhadap rakyat muslim Chechnya. Konflik antara Rusia-Chechnya tidak terlepas dari masalah internal di dalam pemerintahan Chehnya itu sendiri, yakni kelompok fundamentalis Muslim Chechnya yang ingin menegakkan dan menerapkan syariat Islam di Chechnya. Sedangkan, kelompok oposisi yang pro pemerintah Rusia berusaha untuk menegakkan pemerintahan yang sekular.
                        Uni Soviet bahkan menguasai sistem pendidikan di Chechnya, mereka membakar semua buku tentang pendidikan islam dan menyebarkan paham-paham mereka. Pada masa pemerintahan Stalin, masyarakat Chechen diusir dan dan dipaksa untuk meninggalkan rumah-rumah mereka, tiap keluarga hanya diperbolehkan membawa barang seberat 20 kg, dan digiring menuju kereta barang, dalam kondisi musim dingin yang bersalju.

Pada Zaman Sekarang
Dewasa ini, Chechnya telah banyak berubah. Perubahan Chechnya didasari oleh presiden Rusia, Vladimir Putin yang kini pro terhadap masyarakat Chechnya mayoritas beragama islam. Ini berbeda dari pemerintahan presiden Rusia sebelumnya yang sangat rasis terhadap masyarakat Chenchen. Hal tersebut dipergunakan oleh presiden Chechnya yang menjabat sekarang, Ramzan Kadyrov. Karena ia diberi kepercayaan oleh presiden Vladimir Putin, untuk mengelola kembali Chechnya, ia membangun sebuah mesjid yang agung dan megah ditengah-tengah kota Grozny, ibukota Chechnya. Mesjid ini diberi nama Akhmat Kadyrov.
Mesjid ini didedikasikan untuk ayahnya, Ramzan Kadyrov. Mesjid ini merupakan mesjid pertama terbesar dan termegah di Eropa. Mesjid ini merupakan simbol dari budaya Chechnya kontemporer yang menampakkan keanggunan dan kekayaan. Tidak hanya dibangun mesjid agung dan megah, Kadyrov juga membangun gedung-gedung pencakar langit, hotel, apartemen, dan tempat wisata di kota Grozny. Dengan telah dibangunnya gedung-gedung di kota Grozny, membuat Chechnya kembali hidup. Tidak seperti masa dahulu, perang Checnya. Dimana gedung-gedung banyak yang hancur.
Presiden Ramzan juga membangun sebuah stadion sepak bola, bernama Akhmat Arena. Stadion Akhmat Arena sebagai salah stadion berstandar internasional di Chechnya, dan juga membentuk sebuah klab sepak bola. Perkembangan ini, menampilkan Chechnya merupakan Negara yang ramah dan aman sesuai dengan impian presiden Ramzan Kadyrov.





SIMPULAN
            Pemerintahan Chechnya masa dulu dan masa sekarang sama-sama memiliki presiden yang otoriter. Yang membedakannya adalah pada masa Dudayev terjadi krisis politik dimana banyaknya kudeta untuk menggulingkan kedudukannya. Sedangkan pada masa Ramzan Kadyrov, ia merupakan presiden yang pro terhadap pemerintahan Rusia. Ia melakukan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan terdahap pemberontak anti Rusia.
            Dari segi ekonomi pada masa dulu, keadaan Chechnya terburuk. Terjadinya kelaparan di Volga (masih wilayah Chechnya) tahun 1921 dan ketidakadilan dalam memberikan upah pekerja sehingga banyak yang berhenti dari pekerjaannya dan banyak yang kembali bermatapencaharian beternak dan bertani. Namun awal tahun bagi Uni Soviet terjadi pemulihan dan pembangunan ekonomi nasional di Chechnya. Tahun 1930, Chechnya menjadi republik industri yang maju. Dewasa ini, ekonomi Chechnya sudah membaik. Diliat mulai banyaknya investor yang melakukan investasi di Chechnya dan pembangunan infrastruktur di Chechnya mulai berkembang.
            Situasi keamanan di Chechnya pada masa dulu merupakan situasi yang paling menakutkan. Karena nyawa-nyawa warga Chechnya terancam akibat dari perang pada masa itu. Jika dibandingkan dengan situasi keamanan di Chechnya sekarang mulai dikatakan sedikit aman. Karena pasukan khusus militer, Kadyrovity yang menjaga keamanan dari pemberontak anti Rusia.
            Adanya diskriminasi dari Rusia terhadap bangsa Chenchen pada masa itu. Sehingga bangsa Chenchen melakukan perlawanan akibat dari tindakan rasis Rusia dan terjadilah perang. Sekarang Chechnya tidak perlu merasa bahwa Rusia melakukan diskriminatif seperti dulu. Karena presiden Rusia sekarang pro terhadap masyarakat muslim di Chechnya dan member otonom ke Ramzan Kadyrov. Ia membangun mesjid Akhmat Kadyrov yang besar dan megah di kota Grozny. Mesjid ini menunjukan bahwa Rusia tidak se-rasis seperti dulu. Bahkan Kadyrov juga membangun stadion sepak bola, membentuk klab sepak bola dan membangun gedung-gedung infrastuktur di Chechnya.



DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Chechnya
https://id.wikipedia.org/wiki/Dzhokhar_Dudayev
https://id.wikipedia.org/wiki/Ramzan_Kadyrov
http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2015/07/28/113941/2976849/1497/ramzan-kadyrov-dan-politik-sepakbola-di-republik-chechnya
http://www.dw.com/id/kadyrov-jadi-presiden-chechnya/a-2932571
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/mengenang-perjuangan-muslim-chechnya-yang-belum-usai.htm
http://www.sras.org/chechnya
http://www.ft.com/cms/s/2/8233d33c-ecd0-11e4-a81a-00144feab7de.html
Jamioukha, Amjad, M. 2005. The Chechens: A Handbook. Florence, Ky: Routledge.